Blog Tribunners
Bahasa Indonesia di Mata SBY, Alay dan Saya
Bahasa Indonesia adalah salah satu aset penting bangsa Indonesia yang perlu dijaga kaidahnya. Kenapa? Karena Bahasa Indonesia merupakan

“…Sebagai bentuk terima kasih kepada para founding fathers dan para pemimpin terdahulu, marilah kita terus bersatu dan bekerja lebih keras lagi…”.
Dan lagi,
“…terciptanya keamanan pangan dan energi, pembangunan infrastruktur, proteksi sosial, financial inclusion,…”
Atau ini,
“….Pro-Rakyat yang saya canangkan sejak awal, tetap didasarkan kepada empat pilar utama: pro-growth, pro-job, pro-poor, dan pro-environment….“
Bahkan, penulis mencatat tak kurang dari 25 istilah dalam bahasa asing yang digunakan SBY saat berpidato di HUT RI ke 67. Kebanyakan, istilah asing yang digunakan oleh SBY sebelumnya diikuti dengan arti dalam bahasa Indonesia. Ada implikasi dari sikap berbahasa demikian, salah satunya adalah seolah SBY tidak yakin jika pesan yang hendak disampaikannya tidak akan ‘terkirim’, tidak dipahami oleh khalayak jika tidak melengkapinya dengan terjemahan bahasa asing. Jadi pemerintah yang seharusnya melindungi Bahasa Indonesia, ternyata pemerintah juga lah yang mencederai Bahasa Indonesia itu sendiri, ironis.
Lalu kenapa masih ada beberapa warga Indonesia yang masih malu bahkan kurang paham penting nya berbahasa Indonesia? Fenomena ini memang sering kita temui di negara kita sendiri tapi taukah kita akan fakta menarik dari bahasa itu sendiri? Berikut fakta menarik Bahasa Indonesia:
1. Bahasa Indonesia menduduki peringkat 3 di Asia dan peringkat ke 26 di dunia dalam hal tata bahasa terumit di dunia.
2. Bahasa Indonesia juga mendunia di dunia maya, buktinya wikipedia berbahasa Indonesia telah menduduki peringkat 26 dari 250 wikipedia berbahasa asing di dunia dan peringkat 3 di Asia setelah bahasa Jepang dan Mandarin, selain itu Bahasa Indonesia menjadi bahasa ke 3 yang paling banyak digunakan dalam postingan blog di wordpress.
3. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi kedua di vietnam sejak tahun 2007
4. Bahasa Indonesia masuk kedalam 10 besar bahasa yang paling diminati di seluruh dunia
Dari semua penjalasan diatas maka sebagai warga Indonesia, sudah seharusnya kita merasa bangga berbahasa Indonesia dan menjaga kaidah baku bahasa itu sendiri, agar tidak hilang oleh adanya perkembangan zaman dan intervensi dari bahasa lain. Salah satunya dengan aktif dan tepat dalam menggunakan Bahasa Indonesia itu sendiri, dan janganlah Bahasa Indonesia itu menjadi bahasa sarkasme di generasi muda. Dan lagi, Bahasa Indonesia yang memiliki peranan sebagai alat komunikasi (P.W.J. Nababan, 1993 : 40), hendaknya masih mendapat perhatian serius dari kita semua ditengah-tengah negara yang kaya akan suku bangsa. Kalau bukan kita, lalu siapa lagi yang akan menjaga Bahasa Indoensia? Namun ingatlah “Tidak ada satupun negara didunia ini yang monolingual secara murni” (Meyerhoff, 2006:103). SELAMAT HARI BULAN BAHASA
Salam,
TRIBUNNERS POPULER
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.