Tribunners / Citizen Journalism
Pembantaian Rohingya di Myanmar
Susahnya Muslim Ronghiya Hanya Untuk Buang Hajat
Tahap awal di bulan Syawal ini bantuan diwujudkan 8 ekor sapi, mengundang kegembiraan setelah dipagut sendu
Sebelum pulang, Bro Shafiullah mengunjungi Andhika di basecamp. Andhika agak kaget karena menurut informasi Bro Idris, Bro Shafiullah sudah kembali ke Chittagong. Bro Idris pun mengira dia ada di Chittagong. “Kami pun melanjutkan pembicaraan mengenai beberapa program. Saya katakan bahwa program pemberdayaan yang disampaikan Bro Idris cukup penting. Namun media dan information center pun sangat diperlukan. Saat ini banyak pihak ingin mengalihkan perhatian dan mengelola isu Rohingya atau Arakan bukan pada tempatnya," kata Bro Shafiullah.
Jam sembilan malam, mereka meluncur ke Chittagong bersama Amanullah Haque (driver) dan Bro Ayyub, seorang relawan dan guru di Madrasah Ibn Abbas. Tiba di Chittagong mereka tidak langsung ke basecamp, tapi menjemput Bro Rafiq, adik kandung Bro Idris untuk mengambil tiket. "Pesawat Anda Biman Airlines (BUMN), berangkat jam 8.40 pagi. Anda bisa berangkat dari penginapan Anda jam 6.30 atau jam 7 pagi. Jangan khawatir, macetnya baru mulai jam 8 pagi," kata Rafiq. Bro Ayyub pun siap menemani Andhika ke bandara, "Kita naik CNG (autorickshaw) saja, murah, meriah," katanya. Andhika pun bisa istirahat pukul 00.45 dan bangun pas subuh. Pesawat yang ditumpangi Andhika baru lepas landas pukul 09.30 dan tiba di Dhaka sekitar pukul 10.15. “Alhamdulillah, akhirnya saya bisa menikmati sarapan yang kesiangan, atau makan siang kepagian? Hehehe,” seloroh Andhika mengakhiri laporannya.
ApikoJM
Manajer Komunikasi ACT
TRIBUNNERS POPULER
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.