Jangan Takut Konsultasi Jika Alami Depresi dan Suka Melukai Diri
Kesehatan jiwa kini menjadi salah satu tantangan terbesar di masyarakat global.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hari ini tanggal 10 September diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri.
Setiap tahunnya diperingati dengan tujuan meningkatkan kesadaran seluruh warga dunia akan pentingnya menjaga kesehatan jiwa mencegah pikiran atau tindakan bunuh diri.
Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan drg. Vensya Sitohang menuturkan, bunuh diri dapat dicegah.
"Ini perlu dilakukan upaya pencegahan bunuh diri yang komprehensif melibatkan peran serta berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat," kata dia dalam sambutan Webinar Awam: Depresi Dengan Pikiran Hingga Perilaku Bunuh Diri, Sabtu (10/9/2022).
Baca juga: Warga Pamekasan Ditemukan Tak Bernyawa, Diduga Akhiri Hidup karena Depresi
Kesehatan jiwa kini menjadi salah satu tantangan terbesar di masyarakat global.
Kurangnya akses untuk perawatan kesehatan jiwa dan stigma di masyarakat menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi kondisi kesehatan jiwa pasien yang dapat menyebabkan tindakan bunuh diri.
Kesehatan jiwa berdampak pada kesehatan fisik, sosial, dan ekonomi individu dan masyarakat di seluruh dunia.
Head of Medical Affairs, PT. Johnson & Johnson Indonesia dr. Rospita Dian menambahkan, sebagai suatu peyakit, gangguan depresi mayor dengan pikiran hingga perilaku bunuh diri dapat ditangani dengan benar oleh tenaga medis atau tenaga kesehatan jiwa profesional.
Baca juga: Mona Ratuliu Ungkap Kondisi Mental Anaknya, Alami Depresi Sejak Usia 12 Tahun, Sempat Dikira Asma
"Keluarga dan pendamping berperan penting dalam kesembuhan pasien," imbuh Dian.
Selama lebih dari 60 tahun, Johnson & Johnson telah berdedikasi untuk meningkatkan tingkat kesembuhan penderita gangguan jiwa.
Selama lebih dari setengah abad terakhir, Janssen Pharmaceutical Companies of Johnson & Johnson telah menemukan, mengembangkan, dan meluncurkan banyak perawatan inovatif untuk kondisi yang memengaruhi otak dan sistem saraf pusat.
Dan memperluas akses ke perawatan kesehatan mental untuk populasi yang paling rentan dan kurang terlayani di dunia, dimulai di Rwanda.
Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Anak Hotman Paris, Pernah Depresi karena Enggak Kaya, Sebut Bapaknya Pelit
Selain itu, Johnson & Johnson mendukung program kesehatan mental yang menyediakan sumber daya untuk mendukung petugas kesehatan garis depan di seluruh dunia.
Dalam ilmu kedokteran jiwa atau psikiatri, untuk mendiagnosis seseorang mengalami gangguan depresi mayor perlu diketahui apa saja gejala-gejala yang dialami.