Sabtu, 4 Oktober 2025

Ledakan di Beirut

Lebanon Kerap Dapat Julukan Parisnya Timur Tengah, Ini 6 Fakta di Baliknya

Negara ini berbatasan dengan Suriah di Utara dan Israel di sebelah Selatan. Luas wilayah seluruhnya sekitar 10.452 km persegi.

Editor: Choirul Arifin
AFP/Patrick Baz
Warga mengungsi dari sekitar lokasi ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz 

Kehidupan malam, seperti halnya night club, café-café, serta restoran dan hotel-hotel di sepanjang pantai yang lengkap dengan fasilitas kapal mewah/yacht sampai tempat perjudian “Casino du Liban” menunjukkan kesan karakteristik masyarakat “urban-state dengan penghasilan perkapita sekitar $5,770 yang dominan cenderung konsumtif. 

Sejarah singkat Lebanon

Era Pra- Sejarah

Sekitar tahun 3000 sebelum Masehi, bangsa pertama kali yang bermukim di Lebanon  adalah bangsa Semit Kana’an (the Kanaanites, a Smitic People) atau menurut Yunani disebut  “Phoenician”.  

Karena  berdiam diri di daerah pantai, bangsa Phoenician terkenal dengan aktivitas pelayaran dan perdagangan. Pusat kekuasaannya berada di Byblos, sekitar 30 km utara Beirut.

Sementara  di  Sidon atau sekitar 25 km selatan Beirut, mereka mendirikan sebuah benteng kuat dan indah yang dibangun di atas pantai. Demikian pula dengan di Baalbek, dibangun candi dewa Yupiter  yang kemegahannya tak kalah indah dengan candi-candi di kota Luxor dan Aswan, Mesir.

Baca Juga: Kuwait melarang penerbangan ke negara-negara yang berisiko tinggi Covid-19

Era  Roman-Bizantium

Pada 332 SM bangsa Romawi menaklukkan Phoenicia dan memerintah Lebanon sebagai bagian dari Propinsi Suriah. Pada kekuasaan Romawi itu, kota Beirut (Beyrouth) mulai berkembang. 

Bahasa Aramaic yang dominan di timurpun menggeser bahasa Phoenicia dan manandai integrasi  budaya  di kawasan tersrebut dengan negara-negara tetangganya. Pada era kekaisaran  Romawi  inilah agama Kristen mulai berkembang di Lebanon.

Era Pemerintahan Islam

Islam masuk ke Suriah dan Lebanon pada tahun 632 Masehi. Di bawah kekuasaan dinasti Umayyah dan Abbasiyah, Lebanon menunjukkan geliatnya sebagai masyarakat moderen. Pada era ini, Bahasa Arab menjadi bahasa resmi Lebanon dan kehidupannya menjadi bagian dari peradaban Islam yang gemilang.

Hal ini berlangsung hingga 1099 ketika para penganut Kristen dari Eropa (Crusader) menaklukkan Lebanon dan negara-negara sekitar di kawasan tersebut.

Selain memperluas ajaran Kristen, mereka juga berusaha membendung proses Arabisasi dan Islamisasi yang mengalir secara damai dalam masa pemerintahan Islam.

Sehingga para Crusader dari Eropa tersebut berusaha sekuat mungkin menancapkan pengaruh Kristen dengan cara menghidupkan budaya Barat di tengah-tengah kehidupan Islam.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved