5 Tradisi yang Dilakukan Umat Hindu Saat Hari Raya Galungan di Bali
Perayaan Galungan diadakan setiap 210 hari sekali yang dihitung berdasarkan wuku. Berikut 5 tradisi khas saat perayaan Galungan.
4. Memotong Babi

Biasanya satu hari sebelum Hari Raya Galungan, umat Hindu akan merayakan Penampahan.
Saat Penampahan, umat Bali akan menyembelih hewan babi sebagai wujud syukur.
Menurut Wakil Ketua PDHI Bali Pinandita Ketuk Pasek Swastika, memotong babi saat Penampahan bermakna untuk mengalahkan sad ripu atau enam sifat manusia.
Daging babi tersebut tidak hanya dinikmati, tapi dihaturkan kepada Tuhan karena semua itu ciptaan Tuhan.
Ini merupakan rangkaian wajib saat Penampahan di setiap hari raya Galungan ini.
5. Tradisi Ngurek

Ngurek juga merupakan satu tradisi yang khas dilakukan umat Hindu di Bali.
Ngurek berasal dari kata urek yang berarti melubangi atau menusuk.
Saat Ngurek, beberapa orang akan berada dalam kondisi kerasukan dan akan berusaha melukai dirinya sendiri.
Ngurek ini biasanya dilakukan dengan menggunakan senjata tajam, misalnya seperti keris suci yang disebut sebagai luk kesiman.
Selain 5 tradisi diatas, masih ada beberapa rangkaian tradisi lain yang akan dilakukan umat Hindu di Bali.

Baca: Fakta-Fakta Unik tentang Hari Raya Galungan: Ada Sugihan Jawa sebelum Perayaan hingga Manis Galungan
Baca: Bali United Ulang Tahun, Ini Harapan Teco
Pada saat perayaan Galungan, aktivitas masyarakat akan dipenuhi dengan kegiatan keagamaan seperti sembahyang di Pura.
Selain itu, biasanya desa-desa di Bali juga memiliki festival perayaan Galungan yang berbeda-beda.
Acara-acara festival di Bali ini dilakukan untuk kepentingan pariwisata di wikayah tersebut.
Setelah perayaan Galungan, masyarakat juga akan melakukan tradisi ngelawang, yaitu diberi percikan air tirta (air suci) sebagai lambang keselamatan.
Itu tadi adalah beberapa tradisi khas saat perayaan Galungan yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)