Lima Danau Buatan di Yogyakarta Bisa Menjadi Destinasi Wisata Alternatif
Embung adalah danau buatan yang memiliki beragam fungsi, mulai dari untuk keperluan irigasi pertanian, budidaya ikan, hingga menjadi obyek wisata.
Dijelaskannya, saat ini telaga buatan tersebut berfungsi mengairi 20 hektar kebun buah durian dan kelengkeng yang ada di area tersebut. "Kebuah buah ini merupakan kebun buah milik warga, tetapi beberapa diantaranya berada di tanah milik Sultan (Sultan Ground)," ujar Warno.
Selain berasal dari air tadah hujan, air embung ini juga berasal dari Sumber Sumurup yang terletak di Gunung Nglanggeran. Embung Nglanggeran memiliki luas kurang lebih 0,34 hektar dengan kedalaman mencapai 4 meter. Embung ini diresmikan oleh Sultan Hamengku Buwono X pada 19 Februari 2013.
Untuk menuju letak Embung Nglanggeran ketika pengunjung sampai di lokasi parkiran Embung Nglanggeran yang luas, pengunjung harus menitih anak tangga yang jumlahnya lumayan banyak. Setelah pengunjung melewati anak tangga, maka sampailah pengunjung di lokasi Embung Nglanggeran.
Karena berada di wilayah perbukitan, anda akan disuguhkan pemandangan yang indah dari area embung. Dengan latar belakang pemandangan gunung api purba Nglanggeran yang menjulang, dan hamparan pemandangan hijau di depannya, menjadikan Embung Nglanggeran memiliki pemandangan yang sangat cantik.
Dari lokasi telaga buatan ini, pengunjung bisa melihat keindahan tebing-tebing Gunung Api Purba lebih indah serta pemandangan alam Gunungkidul yang masih didominasi dengan warna hijau.
Pemandangan di Embung Nglanggeran akan semakin cantik di sore hari. Karena terletak di ketinggian, wisatawan bisa menikmati matahari tenggelam di tepi embung tanpa terhalang pepohonan atau perbukitan. Sinar mentari sore yang keemasan akan menerpa permukaan embung. Mentari yang turun perlahan akan membias di air sehingga menciptakan refleksi yang indah.
3. Embung Banjaroya
Embung ini berada Dusun Tonogoro, Desa Banjaroya, Kecamantan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meskipun awalnya pembangunan embung tersebut untuk mengairi area perkebunan dan persawahan di area tersebut, tetapi kini embung yang bernama Embung Banjaroya itu menjadi salah satu obyek wisata di kabupaten Kulonprogo. Lokasi embung yang memiliki ukuran 60x80 meter tersebut berada di wilayah perbukitan Menoreh yang membentang di barat Yogyakarta.
Jika dari pusat kota Yogyakarta, untuk sampai lokasi embung anda bisa melewati jalan Godean lurus ke barat hingga menyeberangi sungai Progo dan menemukan lampu merah Kenteng. Dari lampu merah tersebut belok kanan menuju arah Magelang hingga sampai Rest Area Pasar Bendo dusun Potronalan. Dari pasar tersebut belok kiri, dari sini embungnya berjarak kurang lebih 3 kilometer.
Selama perjalanan anda akan ditemani area perbukitan yang hijau. Lokasi embung berada tepat dipinggir jalan. Sesampainya di embung anda akan disambut dengan patung duren yang cukup besar.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Kulonprogo embung tadah hujan tersebut berkapasitas hingga 10 ribu meter kubik air. Embung Banjaroya bisa mengairi hingga 30 hektar kebun durian yag ada di wilayah tersebut saat musim kemarau.
Karena berada di ketinggian, pengunjung bisa menyaksikan hijaunya wilayah perbukitan Menoreh dari area embung. Jika cuaca sedang cerah, anda bisa menyaksikan gunung Merapi dan Merbabu bediri dengan gagah di sisi utara.
Beberapa fasilitas ada di sana, seperti beberapa gazebo yang bisa digunakan pengunjung secara gratis untuk menikmati indahnya pemandangan dan segarnya udara. Di area parkir juga terdapat beberapa warung milik warga sekitar yang menjual beragam makanan dan minuman ringan.
4. Embung Tegaltirto