Travel Story
Kisah Para Mahasiswa Surabaya Jalan-jalan Backpacker-an Ke Pantai Ngetun di Jogja
Ini kisah para mahasiswa Surabaya yang melalui jalan berliku tapi asyik saat berburu tempat wisata sunyi di Jogja.
Sebelum sampai pada tempat tujuan mereka terlebih dahulu memasuki area hutan yang cukup lebat sehingga beberapa temannya mengeluh karena lamanya perjalanan, “Kapan sampainya ini,?” celetuk Ferna.
Namun keluh kesahnya itu terbayarkan dengan sajian Pantai Ngetun, pantai yang tersembunyi dibalik hutan yang mereka lewati, “akhirnya sampai,” teriak Ferna.
Pantai yang sepi dan tidak ada wisatawan yang lain membuat Deato dan teman-teman merasa memilikinya,
“Seperti pantai punya kita sendiri,” katanya singkat kepada surya ketika diwawancarai. Melihat birunya air laut dan deburan ombak membuatnya untuk bersnorkling, namun sayangnya
Deato tidak menyiapkan peralatan untuk bersnorkeling,
“Lupa tidak dibawa padahal ingin melihat kecantikan karang dan ikan-ikan kecil disitu,” lanjut gadis yang bercita-cita menjadi karyawan BUMN ini.
Tak berlangsung lama rasa kecewanya cukup terobati dengan selfie dan sekedar meceburkan diri dibibir pantai, hingga tak terasa sudah tiga jam lamanya mereka menghabiskan berlibur disana.
Saat bermain air di Pantai Ngetun, kejadian yang tak diinginkan sempat Deato dan kelima temannya alami akibat sikap mereka yang sombong, waktu itu mereka berenam berkeinginan untuk berfoto bersama dengan latar belakang ombak yang bergulung, tapi ombak yang diinginkannya tak kunjung menyambut hingga Deato dan Firna spontan berteriak, “endi ombak gedene iki kok cilik terus (mana ombak besarnya dari tadi kok ombak kecil terus,” ujar mereka kompak.
Tak disangka begitu mereka mengucapkan kalimat itu datang ombak besar bergulung hingga mereka berenam hampir terseret, namun beruntunglah masih terdapat karang yang menahan tubuh mereka.
Meskipun tubuhnya lecet dan memar akibat tergores karang, “punggung sama kaki ini langsung lecet,” ungkap wanita yang hobi nongkrong ini. Dari peristiwa itu ia mengambil pelajaran agar tak sombong ketika di tempat baru.
Lelah dan sedikit menahan perih akibat tergores karang mau tak mau harus diterima akibat perjalanannya ketika pulang.

Asyik bermain-main di Pantai Ngetun di Jogja.
Berbeda dengan perjalanan berangkat, kali ini medan yang dilalui harus ditempuh dengan esktra hati-hati, karena selain terjal juga gelap. Terbukti dengan insiden motor dari seorang teman Deato mogok ditengah perjalanan akibat tak kuat menahan beban dan kontur jalan yang berbatu, “motor yang mogok itu muatannya besar-besar anaknya gendut jadi wajar tak kuat,” ujarnya tertawa.
Sempat bingung ketika menoleh kebelakang karena rombongan motor tak tampak, ditambah tidak ada signal komunikasi sehingga tidak bisa telepon menanyakan keberadaan teman Deato.
Hampir 30 menit akhirnya motor yang mogok dapat berjalan kembali, dan perjalanan pulang dilanjutkan.
Perjalanan liburan pada hari kedua Deato dan kelima temannya menuju Pantai Nglambor, pantai yang berada di Desa Purwodadi, Tepus, Gunungkidul. Sekitar 70 kilometer dari Kota Yogyakarta menyuguhkan keindahan pantai yang tak kalah bagus dengan Pantai Ngetun yang pada hari pertama dikunjungi.