Kamis, 2 Oktober 2025

Wisata Yogyakarta

Gudeg Kaleng Bu Lies, Mampu Bertahan Selama 1 Tahun dan Rasanya Tetap Nikmat

Gudeg yang telah dikemas dalam kaleng tersebut mampu bertahan hingga 1 tahun.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Gudeg Kaleng Bu Lies. 

Setelah proses pemasakan gudeg beserta set menu yang selama ini melengkapi gudeg, seperti tahu, tempe, telur, ayam, dan sambal goreng krecek baru kemudian di masukan ke dalam kaleng.

Tetapi proses pengalengan ini harus melalui beberapa tahap.

Dijelaskan Chandra, sebelum kaleng digunakan terlebih dahulu diseterilkan di suhu 100 derajat celcius sekitar 10 menit.

Kemudian gudeg dimasukkan ke dalam kaleng. Sebelum ditutup, kaleng yang telah diisi gudeg kemudian dipanaskan dalam alat bertekanan atau yang dikenal sebagai proses pasteurisasi dengan suhu sekitar 100 derajat selama 30 sampai 40 menit.

Setelah proses tersebut kaleng gudeg ditutup.

Namun proses tidak berhenti disana, kaleng gudeg harus menjalani proses pemanasan di alat bertekanan, dengan suhu lebih panas mencapai 121 derajat selama sekitar 40 menit.

"Setelah itu, kemudian kaleng gudeg didinginkan dengan cara langsung direndam di air dingin. Proses yang panjang ini bertujuan membunuh bakteri yang membuat makanan cepat basi," ujar Chandra.

Sebelum dijual kepada pelanggan, gudeg yang telah dikalengi tersebut harus menjalani karantina selama 10 hari agar memastikan proses pengawetannya berhasil.

Chandra berani menjamin, tidak ada bahan tambahan dalam proses pengawetan gudeg, sehingga benar-benar aman dikonsumsi dan rasanya tidak berubah.

Saat ini ada tiga varian gudeg kaleng yang ditawarkan oleh Gudeg Bu Lies, yakni gudeg dengan lauk telor, ayam, dan gudeg mercon yang menggunakan daging sapi dan bercita rasa pedas.

Selain itu juga tersedia sambel goreng krecek yang juga diawetkan dalam kaleng.

Satu kaleng gudeg memiliki berat 300 gram dan dapat dibeli mulai dari harga Rp.30 ribu hingga 35 ribu.

"Gudeg kaleng ini telah terjual hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kedepannya tidak hanya gudeg yang akan saya produksi, sejumlah makanan tradisional lainnya juga akan saya awetkan dengan proses pengalengan," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved