Kamis, 2 Oktober 2025

Wisata Sulsel

Benteng Fort Routterdam di Makassar, Bentuknya Seperti Penyu Raksasa, Masuk Gratis

Benteng Fort Routterdam di Makassar menarik perhatian wisatawan karena bentuk uniknya seperti penyu raksasa. Masuk gratis.

Tribun Timur
Benteng Fort Routterdam di Makassar. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Nama Benteng Fort Routterdam tidak asing lagi di Kota Makassar.

Benteng itu berdiri kokoh di sekitar pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Benteng tersebut juga dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang. Ada pula yang menyebutnya Benteng Panyyua karena bentuknya seperti penyu raksasa.

Tidak dipungut biaya masuk ke dalam benteng. Namun pengunjung diwajibkan mengisi daftar kunjungan di pos jaga yang berada di gerbang benteng.

Jika cuaca cerah, benteng seluas kurang lebih 11 hektare tersebut menjadi alternatif untuk berekreasi di Kota makasar. Fort Rotterdam dilengkapi dengan taman yang menjadi tempat tongkrongan pengujung benteng.


Benteng Fort Routterdam di Makassar.

Meski hanya berlindung di balik pohon rindang, sebagian pengunjung meluangkan waktunya di siang hari untuk menikmati lembutnya angin laut.

Ada pula yang memilih duduk di pinggir tembok benteng setinggi lima meter sambil berfoto ria. Panorama pantai dengan semilir angin laut sembari menyaksikan hiruk-pikuk kesibukan lalu-lintas Kota Makassar, menjadi pemandangan khas dari atas tembok benteng.

Keramaian akan semakin terlihat di sore hingga malam hari. Di luar dinding benteng bagian selatan. Sebuah taman indah dilengkapi kanal sebagai bagian dari hasil revitalisasi zonasi Fort Rotterdam selalu dipadati pengunjung.

Di depan benteng terdapat pedagang kaki lima yang memperjualbelikan kelapa muda. Pengujung benteng bisa melepas dahaga dengan membayar Rp 10 ribu.

Tak jauh dari benteng terdapat cafe dan resto yang menyediakan berbagai kuliner modern dan khas Makassar.

Dulunya, gerbang Fort Rotterdam dilengkapi dengan daun pintu sehingga akses untuk masuk benteng terbatas. Kini, daun pintu itupun ditiadakan.

Siapapun boleh menempati ruang publik yang ada di dalam benteng.

Bahkan, beberapa tahun terakhir benteng ini kerap menjadi arena kegiatan nasional, maupun even lokal yang digelar pemuda Makassar.

Fort Rotterdam tak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tapi juga pengunjung dari manca negara. Benteng ini juga menjadi referensi untuk menggali perkembangan peradaban, suku, budaya di Sulawesi Selatan.

Benteng Ujung Pandang dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa. Kemudian berganti nama menjadi Fort Routerdam di Area kekuasaan kolonial Belanda. Di jaman kolonial Belanda, benteng ini menjadi pusat pertahanan dan pusat pemerintahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved