Wisata Jakarta
Snorkeling di Kepulauan Seribu, Ini Anjuran dan Segala Pantangan yang Sebaiknya Dipatuhi
Snorkeling di pulau-pulau indah di gugusan Kepulauan Seribu jelas asyik. Tapi Anda sebaiknya mematuhi anjuran dan pantangannya. Apa saja?
Entah sekarang tarifnya berapa yak hehee. Harga khan bisa berubah-ubah tanpa pemberitahuan dulu heheee. Satu bedanya lagi, karena menggunakan jenis kapal yang berbeda maka durasi tempuhnya beda juga dong. Dari Muara Angke bisa 3 jam-an, dan dari Marina bisa setengahnya saja waktu perjalanannya.
Nah aku mengecap transportasi dari marina Ancol, dengan menggunakan speedboat ukuran sedang. Lumayan kencang larinya. Pakai AC pula di dalamnya.
Kalau aku sih mending duduk diluarnya, dekat mesin motornya, secara mau menikmati laut dan pemandangan di sepanjang jalan. Keindahan laut yang tak boleh dilewatkan bukan? Bukaaannnn #eh hahaaa
Pulau Harapan.
Pulau yang tak begitu besar, dengan penduduk sekitar 2000-an KK. Pulau kecil yang hidup dengan ‘gaya’ baru, sebagai pulau wisata. Tepatnya pulau ini menjadi tempat persinggahan dan menginap bagi penggila wisata bahari di kepulauan seribu.
Yaa, menjadi salah satu pilihan karena costnya masih terjangkau, baik itu meliputi sewa inap, sewa kapal dan lain-lain. Tak heran, kebanyakan wisatawan adalah anak-anak muda dan kalangan backpacker.
Tentunya dengan budget minimal bisa singgah di pulau-pulau Pesona Indonesia di sekitar Pulau Harapan, seperti Pulau Kayu Angin, Pulau Bira, Pulau Bulat, Pulau Macan, Pulau Perak, Pulau Putri, dan lain-lain.
Nah, kita bisa menikmati aneka wisata di Pulau Harapan, wisata pulau dengan berperahu kayu mengunjungi pulau-pulau sekitar, dan yang menarik adalah wisata snorkeling.
Khusus bagi pecinta snorkeling dan menikmati pemandangan bawah air laut yang biru dengan pemandangan laut yang ciamik, tak kalah indah dengan Kepulauan Karimun Jawa, ataupun tempat lainnya, tempat ini bisa menjadi pilihan. Apalagi lokasinya tak jauh dari Ibukota. Cocok banget deh, menjadi pilihan selain wisata ke Puncak dan lain-lain.
Nah selama disana, aku wisata pulau naik sampan Pak Bolong dipandu anak muda yang masih sekolah SMA, Kurniawan. Dan nggak sabar untuk mencoba snorkeling!!
Eh apa sih Snorkeling itu? Itu tuh berenang/ menyelam di permukaan atau selam dangkal (skin diving) dengan mengenakan peralatan berupa masker selam dan snorkel juga pakai kaki katak (sirip selam) untuk menambah daya dorong pada kaki.
Seperti kuceritain di awal tulisan ini, setelah puas berlatih mengenal kembali air laut (ciieeeh) maka rombongan yang terdiri 3 teman termasuk admin Kompasiana tuh hehehe, langsung deh meluncur ke TKP alias tempat snorkeling.
Pak Bolong yang mengendalikan kemudi, hapal betul dengan jalurnya, mesti berbelok kesana kemari. “Menghindari karang,” katanya. Padahal di mataku jalannya, yaaaa air ajah sih, gak keliatan banget meski air lautnya jernih.

Speedboat yang mengantarkan wisatawan ke Pulau Panggang (Kompasiana.com/ Wilda Hikmalia)
Pagi beranjak ke siang. Sampai juga deh ke lokasi dekat Pulau Kayu Angin. Ada beberapa spot snorkeling sih, seperti Pulau Bira yang ramai pengunjung. Hmm di Pulau Kayu Angin lumayan cantik tempatnya. Lokasi snorkelingnya hanya ratusan meter dari pulau kecil itu.
Airnya bening, riak-riak kecil cantik. Mata jadi ikutan bening melihatnya. Abis segerrrr tenan. Heheheee. Nah setelah lempar jangkar (kek kapal perang aja yaah) Mulailah kami terjun ke air. Tak lupa pakai life jaket, itu kek pelampung, abisnya belum ‘pede’ sih hahaaa.