Travel Story
Gunung Prau, Wonosobo, Destinasi Favorit Para Pendaki Saat HUT RI 17 Agustus
saat momen kemerdekaan, gunung ini pasti disesaki ribuan pendaki. Dengan latar puncak yang begitu luas, puncak gunung ini mampu menampung banyak orang
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Bagi para pendaki yang masih belum mempunyai pilihan ke mana akan naik gunung pada tanggal 17 Agustus nanti, jangan khawatir.
Persiapkan diri Anda untuk menikmati gunung dengan pemandangan terbaik di Jawa Tengah, atau bahkan di Indonesia.

Ribuan pendaki memadati Puncak Gunung Prau, di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. (Kompas.com/Nazar Nurdin)
Cobalah mendaki Gunung Prau, yang berada di dataran tinggi Dieng, di Desa Patakbanteng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Gunung dengan ketinggian 2.565 mdpl itu menawarkan panorama yang menakjubkan.
Pemandangan alam, panorama gunung nan bersahutan, gumpalan awan putih, tentunya momen matahari terbit dan tenggelam. Semua hampir lengkap di sana memanjakan mata.
Bahkan, saat momen kemerdekaan, gunung ini pasti disesaki ribuan pendaki. Dengan latar puncak yang begitu luas, puncak gunung ini mampu menampung orang yang berekspresi merayakan kemerdekaan.
Nuansa nasionalisme sungguh terasa begitu riuh. Suara nyaring “Indonesia Raya” bergema di mana-mana berpadu dengan lagu “Bagimu Negeri”. Bendera pusaka merah-putih juga berkibar tinggi di pelupuk mata.
Gunung ini cocok bagi para pendaki pemula. Jalur menuju puncak memang relatif menanjak, tapi masih bisa didaki oleh pemula.
Gunung ini ada empat pos pendakian, selain Gunung Ungaran di Kabupaten Semarang, direkomendasikan bagi para pendaki pemula.
Lantas bagaimana persiapannya? Kepala Basarnas Semarang, Agus Haryono mengajarkan trik bagaimana pendaki itu bisa selamat menaiki gunung.
Hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan baik dari segi fisik, mental, logistik dan pengetahuan soal gunung yang akan dituju.
Selain hal tersebut, pendaki juga harus mengetahui navigasi darat atau jalur trek yang akan dilalui. Alat komunikasi ataupun kompas, GPS atau nomor handpone harus juga dibawa.
“Yang terpenting juga izin dari pengelola gunung setempat, agar nanti kalau ada apa-apa bisa cepat mendapatkan penanganan langsung,” ujar Haryono.
Persiapan fisik pun mutlak diperlukan. Misalnya, baju-baju tebal, minuman dan peralatan masak juga disiapkan.
Para pendaki juga tidak diharapkan untuk menyepelekan atau menyombongkan diri pada jalur yang akan dilalui. Hal tersebut dinilai berbahaya, salah satunya tidak membawa peralatan mendaki.