Wisata Jatim
Saat Jam Salat Tiba, Pelanggan Bakso Asap Wajib Menunggu
"Saya tidak pernah merahasiakan resep. Dan anak-anak di tempat saya usaha semuanya saya ajari dan harus tahu resepnya serta bisa memasaknya."
Laporan Wartawan Surya, Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Rasanya belum sempurna jika datang ke Lamongan namun tidak mampir ke Bakso Asap Babat.
Terobosan kuliner yang digagas Muhammad David Firdiansyah (33) memang tergolong baru di dunia usaha makanan rakyat, bakso.
Ide cemerlang yang muncul saat sang penggagas kepepet ini benar-benar menjadi pilihan bagi penyuka makanan bakso.
Bahkan ia tidak ingin dari usaha ini hasilnya dinikmati sendiri.
David ikhlas menggandeng lima orang temannya untuk berinvestasi usaha bersama membuka Bakso Asap ini.
"Berjalan hampir setahun," kata David, Minggu (19/7/2015).

Warung Bakso Asap, di Jalan Gotong Royong, Babat, Lamongan. (Facebook Bakso Asap)
Bakso Asap ini memang beda dengan bakso pada umumnya. Ada sejumlah keunikan yang tidak umum dijual kalangan penjual bakso.
Perbedaan khas rasanya ada pada bumbu sausnya (bumbu celup), yakni perpaduan kacang, rempah-rempah dengan kecap.
Untuk Bakso Asap isinya terdiri dari hati, ayam dan udang yang ditusuk dengan lidi dan kemudian diasapkan sebelum disajikan.
Kemudian disajikan bersama lontong, mi kuah, sayuran lalapan berupa mentimun, tomat dan lainnya.
Bakso Asap yang berlokasi di Jl Gotong Royong No 64 Babat, Lamongan ini menyediakan tiga menu bakso.
Yakni andalan bakso asap (orisinil), bakso isi otentik yakni dalam pentol ada isi hati, ayam dan udang namun tanpa dibakar (diasapi), serta bakso otentik, yakni tanpa isi.
Proses pembuatan bakso (pentol) dan kuah tanpa campuran pengawet apapun dan murni pentolnya daging. Jadi tanpa pengawet dan tanpa pengenyal.
"Harus punya perbedaan dengan bakso umumnya. Dan ada keunikan tersendiri, alias tampil beda," ungkap David.
David juga menyuguhkan minuman yang berbeda. Setiap minuman es buah yang ditawarkan ke konsumen, kuahnya terbuat dari jus buah itu sendiri.
Padahal umumnya kuah es dari sirup ditambah air.
Selainitu, Bakso Asap Babat usaha anak muda kelahiran Babat ini pramusajinya bukan dianggap sebagai karyawan.
Namun sebagai keluarga yang diharuskan mampu berusaha sendiri kelak jika sudah tidak bekerja di Bakso Asap.
Makanya, sang pemilik, David mewajibkan tujuh anak buahnya di tempat usahanya itu harus mengetahui semua resep kulinernya.
"Saya tidak pernah merahasiakan resep. Dan anak-anak di tempat saya usaha semuanya saya ajari dan harus tahu resepnya serta bisa memasaknya," ungkapnya, Minggu (19/7/2015).
Bahkan kalau sudah bisa, mereka diharapkan membuka usaha sendiri di daerahnya masing-masing.
Mereka tidak hanya menyuguhkan makanan dan minuman, tapi mereka harus belajar membuatnya.
"Mereka harus punya pedoman bagaimana tidak harus ikut orang," ujarnya.
Oleh karena itu, semua yang terlibat bekerja di Bakso Asap tempat usahanya harus tahu resepnya dan bisa memasaknya.
Menurutnya, semua karyawannya bisa memasak resep yang dimilikinya.

David. (kanan)
Bagi David, semua jenis usaha bisa ditiru, tapi soal rezeki sudah ada yang membagi.
David ingin mengajari anak buahnya untuk berbisnis.
"Keluar dari tempat saya harus bisa buka bisnis sendiri,"katanya.
Apa yang diungkapkan sang pengusaha Bakso Asap, dibenarkan para karyawannya.
Seperti diungkapkan Romi (22), ia bekerja di Bakso Asap tak dirasakan seperti pekerja, tapi seperti keluarga besar yang sedang membuka bisnis.
"Kerja di sini asyik," katanya.
Romi selalu diajari berbisnis dalam setiap kesempatan.
Bisa kuliah, bisa menimba ilmu dari resep kuliner yang ada.
Senada dengan Romi, Yulian Agus, seorang mahasiswa yang direkrut di tempat ini juga merasakan hal serupa.
Semua teman karyawan, bahkan sang juragan seperti saudara.

Suasana Bakso Asap, di Jalan Gotong Royong, Babat, Lamongan. (Facebook Bakso Asap)
Harus Sabar pada Jam Salat
Bagi anda yang berkunjung dan ingin menikmati Bakso Asap, serta es buah di tempat ini harus sabar saat datang jam salat.
Pasalnya, para karyawannya harus istirahat untuk menjalankan salat berjamaah di tempat kerjanya.
Mereka tidak meninggalkan begitu saja terhadap konsumennya.
Namun dipasang kertas pemberitahuan sedang salat, dan pengunjung diminta sabar menunggu.
Saat datang jam salah, diharuskan ada karyawan yang bertugas sebagai muaadzin dan iqomah.
"Saat jam salat tiba harus ada suara adzan di sini. Dan ini harus dibiasakan,"ungkap David.
David ingin menjadikan tempat dan usahanya bermanfaat bagi orang lain.
Motto hidupnya adalah bagaimana selama hidupnya bisa memberikan manfaat pada orang lain.