Jumat, 3 Oktober 2025

Wisata Sulut

Ziarah ke Makam Kyai Mojo di Minahasa, Sang Penasihat Spiritual Pangeran Diponegoro

Mereka menikahi gadis bermarga Supit, Sahelangi, Tombokan, Rondonuwu, Karinda, Ratulangi, Rumbayan, Malonda, Tombuku, Kotabunan, dan Tumbelaka.

Editor: Mohamad Yoenus
Tribun Manado/Finneke Wolajan
Makam Kyai Modjo di Kelurahan Wulauan, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulut. 

Selanjutnya mereka dipindahkan ke sebelah utara yaitu di Tasik Oki (Tanjung Merah).

Alasan mereka dipindahkan karena Tasik Oki adalah daerah yang berawa serta dekat dengan Gunung Klabat. Selanjutnya atas permintaan mereka, dipindahkan lagi di sebelah barat Sungai Tondano. Kemudian mereka pindah lagi ke daerah Kawak (letaknya sekarang di belakang Masjid Kampung Tegal Rejo).

Selanjutnya mereka pindah ke perkampungan yang dikenal dengan nama Kampung Jawa.

Perpindahan Kyai Modjo dan para pengikutnya atas pertimbangan pemerintah Belanda agar Kyai Modjo dan pengikutnya tidak dapat lagi melarikan diri.

Kyai Modjo dan pengikutnya menempati daerah hutan belukar dan berawa, namun tidak semua mereka kelola, sebagian tanah yang diberikan oleh pemerintah Belanda tersebut diambil oleh penduduk pribumi.

Kemudian berdirilah perkampungan Wulauan dan perkampungan Marawas tahun 1897.

Hal tersebut diperkuat dengan bukti sejarah bahwa pekuburan orang-orang Jawa dan Kyai Modjo beserta pengikutnya terletak di Kampung Wulauan yang berada di sebelah timur Kampung Jawa.

Dalam pengasingannya tersebut selain Kyai Modjo, terdapat pula beberapa ulama agama Islam antara lain Kyai Teuku Madja, Tumenggung Pajang, Pati Urawan, Kyai Baduran, dan Kyai Hasan Bedari.

Di Kampung Jawa Tondano sendiri saat ini merupakan tempat di mana berdomisili keturunan Kyai Modjo dan Ahmad Rifai.

Di kampung ini, penduduknya sangat lekat dengan budaya Minahasa.

Warga Jaton sangat mahir berbahasa Minahasa, yang sesekali tercampur dengan bahasa Jawa.

Kampung Jaton berada di tengah pemukiman warga nasrani.

Dan sejak dulu kala, kerukunan umat beragama di sini begitu erat. Bahkan saat hari-hari raya besar keagamaan, lintas agama saling menyukseskan perhelatan acara tersebut.

Untuk ke Kampung Jaton, maupun makam Kya Modjo, butuh berkendara sekitar 90 menit dari Kota Manado.

Jika menggunakan angkutan umum, dari terminal Karombasan Manado, naik jurusan Manado-Tondano.

Turun di terminal Tondano, dan bisa naik ojek atau kendaraan tradisional bendi.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved