Minggu, 5 Oktober 2025

Wisata Kalsel

Pupur Dingin dan Pupur Bangkal, Bedak Tradisional Khas Banjarmasin, Dibuat dari Beras Juga Bengkoang

Bedak-bedak ini sejak ratusan tahun silam memang sudah dikenal dan akrab dengan kehidupan sehari-hari orang Banjar.

Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
Bedak khas tradisional orang Banjar, Kalimantan Selatan. 

Bedak ini dijual dalam bentuk kemasan plastik kecil dan besar.

"Kalau pupur dingin ada yang putih dan kuning warnanya. Harganya sebungkus kecil ini Rp 2.000. Pupur bangkal juga Rp 2.000. Kalau yang bungkus besar isi 24 bungkus kecil harganya Rp 13.000," katanya.

Bedak tradisional ini biasanya dibuat di rumah-rumah. Misalnya pupur dingin yang berbahan beras, biasanya beras ditumbuk hingga halus lalu dicampuri air.

Lantas dibentuk bulat-bulat kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Terkadang ada juga yang mencampurnya dengan irisan daun pandan agar wangi.

"Itu yang warnanya putih. Kalau pupur dingin kuning itu bercampur buah bengkoang dan tanah kuning. Cara membuatnya sama saja, hanya saja ditambahi bengkoang yang sudah dihaluskan," urainya.

Sedangkan pupur bangkal berbahan kayu pohon bangkal. Kayunya dikerik lalu ditumbuk, dibentuk bulat-bulat pipih kemudian dijemur. Cara pemakaiannya sama dengan pupur dingin.

Bedak-bedak ini biasanya banyak diproduksi di daerah Gambut, Kabupaten Banjar dan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Para pembelinya kerap memborong bedak jualannya ini untuk dipakai sendiri atau untuk oleh-oleh. "Orang-orang Jawa yang sering sekali membeli pupur ini. Mereka belinya borongan, banyak. Katanya mau buat oleh-oleh," jelasnya.

Seorang pembelinya adalah Dewi. Dia senang memakai pupur dingin untuk merawat kecantikan kulitnya.

Biasanya dipakainya siang. "Pakai pupur dingin itu rasanya kulit yang panas kena matahari jadi dingin. Segar sekali rasanya. Banjarmasin kan udaranya panas, enak kalau pakai ini siang-siang," ujarnya.

Pasar Ahad ini letaknya di Jalan A Yani Km 7. Posisinya tepat di belakang Hotel Amaris Banjar.

Jika mau ke sini, bisa naik transportasi umum seperti becak, bajaj dan ojek. Bisa juga menggunakan angkutan kota ambil jurusan Kilometer 6.

Turun di Terminal Induk Kilometer 6. Setelah itu, bisa lanjut perjalanan menggunakan becak, bajaj atau ojek ke pasar ini. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved