Selasa, 30 September 2025

Wisata Kaltim

Ini Alasan Neaq Jengea Warga Dayak Dibangun di Tepi Sungai

Neaq Jengea, membangun pondok di tepi sungai.

Editor: Mohamad Yoenus
Tribun Kaltim/Cornel Dimas Satrio Kusbinanto
Bitdom, salah satu tetua suku Dayak Wehea di Desa Dea Beq, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur. 

Biasanya mereka akan memilih kayu yang lembut nan kuat seperti kayu Lemngeah ini, agar mudah dan cepat dipangkas.

Setelah dipangkas dan membentuk rumbai, akan diwarnai menggunakan kesumba berwarna merah.

Menurutnya, dulu hiasan rumbai diwarnai oleh darah ayam atau babi, seiring berjalannya waktu, ritual tersebut menggunakan pewarna buatan agar tak mubazirkan hewan peliharaan.

Kegiatan ini merupakan acara awal dari rangkaian Festival Erau Bobjengea atau Lomplay yang dilaksanakan di desa tersebut.

Sebagai acara awal, Neaq Jengea memang didominasi oleh kaum laki-laki, sedangkan perempuan berada di rumah untuk menyiapkan makanan yang akan dihidangkan saat puncak acara.

Bobjengea sendiri merupakan upacara adat sebagai bentuk syukur panen padi bagi masyarakat Dayak Wehea.

Bitdom menuturkan, acara ini digelar setiap tahun secara bergilir dari desa ke desa di Kecamatan Muara Wahau.

Tahun ini Desa Dea Beq sebagai tuan rumah Erau Bob Jengea, adapun 6 desa yang ikut bergabung di acara tersebut, yakni desa Dea Beq, Bea Nehas, Diaq Lay, Nehas Liah Bing, Long Wehea, Diaq Leway.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved