Wisata Bali
Bajra Sandhi, Liburan Murah Meriah Bagi Keluarga di Pusat Kota Denpasar, Rangkuman Sejarah Bali
Monumen Perjuangan Rakyat Bakyat Bali atau Bajra Sandhi, pilihan wisata pendidikan sejarah Bali yang murah meriah di pusat kota Denpasar.
Di mana dari masing-masing jenis wisatawan domestik dan mancanegara tersebut juga dibedakan lagi dari segi usia.
Kepada wisatawan domestik dewasa, biaya tiket masuk yang dikenakan yakni Rp 10 ribu per orang dan anak-anak Rp 5 ribu per orang.
Sementara untuk mancanegara, membayar dengan biaya Rp 20 ribu per orang dan anak-anak Rp 10 ribu per orang.
Dan, untuk kalangan pelajar dan mahasiswa dikenakan biaya masing-masing Rp 2 ribu dan Rp 3 ribu per orang.
Yang cukup menjadi perhatian pengunjung selama mengeksplor area dalam monumen adalah fasilitas yang disediakan, perawatan serta keberadaan pihak pegawai.

Asrinya taman di Bajra Sandhi, Denpasar (Tribun Bali/ Cisilia Agustina)
“Di dalamnya panas dan agak gelap. Semacam kurang udara yang masuk, untuk AC semoga segera dibenahi. Pegawainya juga suka hilang-hilang, jadi kadang kami kayak orang linglung karena ga ada guide,” ujar Riska.
Untuk jam pelayanan operasional Monumen, setiap hari Senin-Jumat dimulai pukul 08.30 – 16.30 Wita.
Sementara untuk akhir pekan, Sabtu dan Minggu dari pukul 09.00 – 16.30 Wita. Monumen ini tidak melayani pengunjung khusus pada hari raya umat Hindu.
33 Unit Diorama Perjuangan Rakyat Bali dari Masa ke Masa
Sesuai namanya, yakni Monumen Perjuangan Rakyat Bali, rangkuman sejarah yang menggambarkan perjuangan dari masyarakat Bali disuguhkan di sini.
Yakni dalam area yang berisi 33 unit diorama, yang menggambarkan perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa.
Sebanyak 33 unit diorama tampil dalam maket 3 dimensi berukuran 2 x 3 meter, lengkap dengan model boneka manusia, binatang dan peralatan yang digunakan dari peradaban awal masyarakat Bali.
Setiap diorama ini menggambarkan proses ,asa kehidupan orang Bali, pada masa Prasejarah, Sejarah, Bali Kuno, Bali Madya, Penjajahan hingga masa Perjuangan merebut kemerdekaan.
Selain area diorama, ada juga ruang pameran berisi foto-foto dokumentasi Bali zaman dahulu.
Kebanyakan foto-foto ini menggambarkan Bali saat masih dalam masa penjajahan Belanda.