Ulasan Palsu hingga Akun Disuspend Jadi Masalah yang Menghantui Google Maps di Indonesia
profil bisnis di Google Maps menyimpan celah keamanan yang kerap dimanfaatkan oknum penipu hingga kompetitor nakal.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Google Business Profile (GBP) kini menjadi etalase digital utama bagi bisnis di Indonesia. Namun, di balik kemudahannya, profil bisnis di Google Maps menyimpan celah keamanan yang kerap dimanfaatkan oknum penipu hingga kompetitor nakal.
Beberapa kasus yang sering dialami pemilik usaha antara lain, penggantian nomor WhatsApp oleh pihak tak bertanggung jawab, serbuan ulasan palsu yang sulit dihapus, hingga akun bisnis yang mendadak disuspend karena dianggap duplikat oleh algoritma Google.
Kondisi ini membuat pemilik usaha, khususnya UMKM, rentan kehilangan pelanggan dan reputasi.
“Kami melihat banyak pelaku usaha yang tidak berdaya ketika menghadapi ancaman digital di Google Maps. Ada yang nomornya diganti, ada yang kebanjiran ulasan negatif, dan ada juga yang akunnya ditangguhkan tanpa penjelasan jelas,” ujar Farry Argoebie, Chief Technology Officer (CTO) Terralogiq, dikutip Senin (1/9/2025).
Terralogiq merupakan perusahaan teknologi asal Indonesia dan menjadi mitra resmi Google Maps dan Google Cloud untuk solusi mobilitas dan kecerdasan lokasi berbasis AI
Menurutnya, masalah-masalah tersebut bukan sekadar hal teknis. Inkonsistensi data bisnis seperti nama, alamat, hingga jam operasional dapat langsung memengaruhi visibilitas di pencarian Google.
“Kami ingin hadir sebagai penjaga gawang data bisnis agar pelaku usaha bisa lebih tenang,” tambahnya.
Pihaknya meluncurkan solusi Google Business Profile Management melalui platform Mapmaster.AI, yang dirancang untuk menjaga keamanan, konsistensi, dan kredibilitas profil bisnis di Google Maps.
“Kami merancang Google Business Profile Management pada Mapmaster.AI agar pelaku bisnis bisa bernapas lega. Kami ingin mereka fokus mengembangkan usahanya, sementara kami yang bertugas menjaga keamanan dan integritas data mereka dari ancaman di luar sana,” ujar Farry Argoebie.
Baca juga: Viral Pemotor Masuk Tol Jakarta-Cikampek, Mengaku Ikuti Google Maps Saat Hendak Melamar Kerja
Lewat platform ini, pemilik usaha dapat mengelola banyak outlet dalam satu dashboard, memperbarui informasi lintas lokasi secara serentak, hingga memantau performa profil bisnis dengan data analitik yang terperinci.
Fitur moderasi ulasan proaktif juga disiapkan untuk membantu bisnis merespons komentar mencurigakan atau negatif yang bisa merusak reputasi.
Selain itu, platform ini juga memastikan konsistensi informasi penting (Name, Address, Phone) agar profil tetap dipercaya algoritma Google.
Data Google menunjukkan, profil bisnis dengan foto lengkap mampu menghasilkan 42 persen lebih banyak permintaan arah dan 35 persen lebih banyak klik.
Baca juga: Nadiem Diperiksa Hampir 10 Jam Soal Pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek
Sementara itu, 38 persen konsumen mengaku kecewa dan enggan kembali jika jam operasional yang tertera tidak sesuai kenyataan.
Pengelolaan Google Business Profile yang konsisten, kata Farry, bukan lagi sekadar tambahan, melainkan bagian dari strategi keamanan digital bisnis di era hyper-digital saat ini.
Klasemen Akhir Four Nations Cup 2025: Timnas Futsal Indonesia Gagal Juara, Belanda Berpesta |
![]() |
---|
3 Kemenangan Beruntun Serie A, AC Milan Melaju Mulus dengan Allegri |
![]() |
---|
10 Negara yang Warganya Pakai Cincin Kawin di Tangan Kanan: Pasangan India Menganut Tradisi |
![]() |
---|
Jadwal Badminton setelah China Masters: Episode Baru Fajar/Fikri di Korea Open 2025 |
![]() |
---|
Rumah Warga di Bogor dan Sukabumi Rusak Dampak Gempa Swarm yang Terjadi Sabtu Hingga Minggu Pagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.