Minggu, 5 Oktober 2025

China Pamer Drone Sekecil Nyamuk, Bisa Rekam Suara dan Gambar Tanpa Terdeteksi

China luncurkan drone berukuran sekecil nyamuk, diklaim mampu melakukan perekaman suara dan video tanpa terdeteksi untuk pengintaian tanpa jejak

Tangkap layar Freepik
ILUSTRASI DRONE NYAMUK - China luncurkan drone berukuran sekecil nyamuk, diklaim mampu melakukan perekaman suara dan video tanpa terdeteksi untuk operasi pengintaian tanpa jejak. 

Kendati demikian, drone nyamuk China dinilai berisiko tinggi terhadap keamanan, privasi, dan stabilitas global.

Negara lain khawatir drone ini bisa digunakan untuk memata-matai tanpa jejak, mencuri informasi penting, atau merekam percakapan rahasia.

Sementara itu, para pegiat hak asasi manusia menilai ini sebagai bentuk pengawasan digital yang ekstrem.

Tanpa pengawasan, drone bisa menyeberang batas negara dan digunakan untuk misi rahasia tanpa pertanggungjawaban.

Bukan Satu-Satunya di Dunia

Sebagai informasi, kecanggihan seperti ini bukan kali pertama dalam industri militer. Belakangan penggunaan drone mikro makin intensif dalam operasi militer semakin meluas di era peperangan modern.

Sejumlah negara bahkan berlomba mengembangkan teknologi pengintaian berukuran mini yang mampu menyusup tanpa terdeteksi, bahkan ke ruang tertutup.

Salah satu contoh paling menonjol adalah Black Hornet, drone berbentuk helikopter kecil asal Norwegia yang berukuran seukuran telapak tangan.

Drone ini telah dipakai oleh berbagai angkatan bersenjata di dunia, termasuk militer Amerika Serikat, untuk pengintaian cepat dan diam-diam di medan tempur.

Black Hornet dilengkapi dengan kamera penglihatan normal dan termal, memungkinkan pasukan di lapangan mendapatkan visual dari balik tembok atau area berbahaya tanpa menempatkan personel dalam risiko langsung.

Tak hanya itu, sejak tahun 2006, Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui lembaga riset DARPA telah menjalankan proyek futuristik bernama HI-MEMS (Hybrid Insect Micro-Electro-Mechanical Systems).

Proyek ini bertujuan mengembangkan "serangga cyborg", yaitu serangga hidup yang ditanam perangkat mikro-elektromekanik di tubuhnya agar bisa dikendalikan layaknya drone.

Teknologi tersebut memungkinkan serangga seperti kumbang atau ngengat dikendalikan secara elektronik untuk misi penyusupan ekstrem di lingkungan yang tidak mungkin dijangkau oleh drone konvensional.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved