Asia Tenggara Mulai Waspadai Praktik TikTok, Indonesia Diminta Tidak Tutup Mata
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Vietnam, hingga Filipina mewaspadai praktik bisnis TikTok di negaranya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Negara-negara di kawasan Asia Tenggara, di antaranya Malaysia, Vietnam, hingga Filipina mewaspadai praktik bisnis TikTok di negaranya. Pemerintah Indonesia seharusnya tidak tutup mata dengan dugaan penyalahgunaan data dan konten.
Jejaring media sosial TikTok mulai menuai beragam tudingan di negara-negara Asia Tenggara. Di Filipina, Tiktok berpotensi menjadi aplikasi terlarang jika terbukti melakukan kegiatan mata-mata dan serangan siber.
Filipina membentuk Gugus Tugas untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya penyalahgunaan data hingga mata-mata. Penasehat Keamanan Nasional Filipina Eduardo Año mengatakan kemungkinan blokir total terhadap Tiktok.
Hal tersebut dilakukan, jika memang platform sosial media tersebut terbukti digunakan Tiongkok untuk kegiatan spionase dan serangan siber.
"Ada kemungkinan mereka mengumpulkan data pribadi dari pengguna," tulisnya dikutip dari Manila Standard, Rabu (1/11/2023).
Ano mengatakan pihaknya tidak akan segan-segan mengeluarkan rekomendasi untuk memblokir Tiktok secara menyeluruh jika hal itu terbukti.
Di sisi lain, pemerintah Vietnam juga menyoroti sosial Media Tiktok. Pemerintah Vietnam dalam investigasinya menyimpulkan bahwa TikTok menyimpan informasi ilegal dalam servernya.
Dari sisi konten pemerintah Vietnam juga menuympulkan adanya bahaya terhadap anak-anak. TikTok juga dinilai tidak efektif dalam melakukan penyaringan konten khususnya yang menyalahi aturan di negara tersebut.
Baca juga: Cara Buat Poster Disney AI yang Viral di TikTok, Bisa Online hingga Pakai Aplikasi
Peneliti Curtin University's School of Medua, Creative Arts and Social Inquiry di Australia Dr Jin Lee mengatakan ada kemungkinan bahwa TikTok mungkin akan patuh pada beberapa isu yang menjadi perhatian tiap negara.
"Hanya untuk memastikan tetap visible dan terus menjalankan bisnis di negara tersebut," terangnya kepada The Strait Times.
Baca juga: Memo ke Manajer Bocor, TikTok Diprediksi Akan PHK Karyawan
Dikutip dari The Strait Times tentang permintaan soal sensor dan bagaimana TikTok bekerja dengan pemerintah, TikTok tidak spesifik menjawab isu itu
"Kami menghargai aturan hukum setempat dan akan bekerja sama dengan pemerintah dan kementerian terkait," jawabnya.
Demo Filipina Berujung Ricuh, 1 Orang Dilaporkan Tewas Ditusuk, 113 Demonstran Ditangkap |
![]() |
---|
Sorotan Kejuaraan Dunia Voli 2025: Jalan Sulit Juara Bertahan, Kans Italia vs Polandia di Semifinal |
![]() |
---|
Demo Filipina Rusuh, Militer Dikabarkan Pecah, Puluhan Ribu Warga Turun ke Jalan |
![]() |
---|
Amerika Hidupkan Lagi Pangkalan Angkatan Laut Terbesarnya di Halaman Belakang China |
![]() |
---|
BBM Kosong di SPBU Swasta, Pramuniaga Live Tiktok Jajakan Makanan dan Minuman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.