Liga Inggris
Eberechi Eze, Arsenal, dan Air Mata Kemenangan
Kisah perjalanan Eberechi Eze, bermula dari air mata kekecewaan, penolakan, hingga akhirnya bergabung dengan klub impian, Arsenal.
Penulis:
Muhammad Nursina Rasyidin
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Empat belas tahun lalu, Arsenal mendepak seorang bocah kelahiran Grenwich, London dari tim akademi. Padahal, pemain tersebut telah bergabung dengan The Gunners muda sejak berusia 9 tahun.
Empat tahun lamanya perjalanan, ternyata belum merestui langkah bocah yang bernama Eberechi Eze itu untuk melanjutkan karier sepak bola dengan Arsenal.
Luapan emosi Eberechi Eze tidak bisa terbendung. Ia menangis sekitar seminggu karena meratapi perpisahan itu.

Tapi, Eze yang sejatinya bocah yang besar hati dan cerdas tidak menganggap perpisahan itu sebagai akhir dari masa depannya. Yang mungkin bagi sebagian anak tidak bisa diterima selain kecewa.
Eze kemudian bergabung dengan akademi tim London lainnya, yakni Fulham.
Pada momen tersebut, sempat terjadi pertandingan melawan Arsenal yang tidak lain adalah tim impiannya suatu saat nanti berada di tim utama.
Setelah pertandingan melawan Arsenal, air mata itu kembali mengalir di wajah Eze.
"Saya ingat dia (direktur akademi Arsenal) sedang berbicara dengan saya, dan karena betapa berartinya Arsenal bagi saya saat itu, air mata, itu saja," beber Eze, dikutip dari BBC yang ditulis Neil Johnston dan Emlyn Begley.
"Arsenal adalah segalanya. Bisa bermain di sana, masuk dengan lencana Arsenal, dan menjadi anak yang bermain untuk Arsenal itu sungguh istimewa," sambungnya.
Baca juga: Eze yang Kegirangan Pindah ke Arsenal, Saatnya Menebus Waktu yang Hilang
Eze nyatanya tidak menjalani karier dengan mulus. Dia tidak bertahan lama di Fulham.
Setelah dua tahun di akademi Fulham sebelum dilepas, Eze menjalani masa uji coba dengan Reading.
Tapi, hasilnya mengecewakan dan tidak asing lagi dengan penolakan.
Termasuk saat diberi tahu oleh Millwall bahwa ia tidak akan diberi kontrak profesional di akhir beasiswa dua tahunnya pada tahun 2016.
Ujian Eze ketika itu benar-benar berada di titik terendah. Sebelum itu, ia juga menerima penolakan ketika menjalani uji coba dengan Bristol City dan Sunderland.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.