Liga Inggris
Kisah Arsenal Jadi Pengiring Manten 3 Musim Berturut-turut, Musim 2025/2026 Saatnya Mengubah Status
Arsenal-nya Arteta seperti kisah Arsene Wenger di era 1990-an akhir ketika menjadi pengiring manten, alias runner-up 3 musim berturut-turut.
"Saya tidak berpikir skuad Arsenal ini memerlukan perombakan, tetapi pertanyaannya selalu kembali kepada apa yang perlu mereka lakukan untuk memenangkan trofi setelah pulang dengan tangan hampa," bebernya.
Itulah masukan yang mungkin Keown ungkapkan kepada Arteta, bahwa Arsenal di eranya perlu tambahan pemain di posisi tertentu agar mereka lebih kuat.
"Saya rasa Arteta perlu memperkuat diri di beberapa area, tapi menurut saya yang benar-benar mereka butuhkan agar sukses adalah pola pikir yang saya sebutkan di atas," sambungnya.

Hal itu merujuk kepada bagaimana perannya di balik kemudi bisa membangkitkan gairah tim sehingga punya hasrat untuk menjadi juara.
Kegagalan tiga musim ini mungkin menjadi kekecewaan yang mendasar, dan begitu pelik untuk diterima. Tetapi itu justru menjadi bahan bakar mereka untuk kembali dan berada di posisi teratas.
"Saya punya perasaan yang sama saat bersama Arsenal-nya Wenger, karena saya tahu saya dikelilingi orang-orang yang, seperti saya, tidak akan istirahat sampai kami memperoleh kejayaan itu," jelasnya.
"Begitulah seharusnya Arsenal saat ini. Seperti yang saya katakan, itu tidak bisa datang begitu saja dari pelatih, tetapi itu adalah tempat awal yang baik, dan Arteta jelas menyediakannya," tambahnya.
Bila mempertimbangkan di mana posisi Arsenal saat Arteta mengambil alih kursi pelatih tahun 2019, tim Meriam London sudah berkembang luar biasa ke arah yang lebih baik.
Cedera pemain menjadi faktor terbesar kegagalan Arsenal sejauh ini, dengan menambah jumlah pemain di posisi tertentu bisa memberikan perbedaan dan kedalaman dalam permainan The Gunners.
Tentunya, menuju trofi yang mereka dambakan selama ini.
(Tribunnews.com/Sina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.