Rabu, 1 Oktober 2025

Liga Inggris

Kisah Arsenal Jadi Pengiring Manten 3 Musim Berturut-turut, Musim 2025/2026 Saatnya Mengubah Status

Arsenal-nya Arteta seperti kisah Arsene Wenger di era 1990-an akhir ketika menjadi pengiring manten, alias runner-up 3 musim berturut-turut.

UEFA.com
REAKSI ARTETA - Reaksi pelatih Arsenal, Mikel Arteta (kiri) setelah Arsenal ditaklukkan PSG pada leg kedua semifinal Liga Champions di Parc des Princes, pada Kamis (8/5/2025) dini hari WIB. Arsenal takluk dengan skor 1-2. (Laman resmi UEFA). 

TRIBUNNEWS.COM - Arsenal lagi-lagi hanya menjadi 'pengiring pengantin (manten)'. Ya, kondisi yang memperlihatkan bagaimana tim berjuluk The Gunners itu finis di urutan kedua dalam persaingan gelar Liga Inggris pada tiga musim terakhir.

Di awal musim, Arsenal besutan Mikel Arteta sejatinya mampu bersaing, bahkan untuk menempati peringkat 1 klasemen Liga Inggris.

Namun seiring berjalannya waktu, dan dengan permasalahan klasik soal cedera pemain membuat mereka perlahan menjauh dari persaingan gelar.

Kondisi Arsenal sebagai 'pengiring pengantin' untuk tim yang juara pernah dialami pada era 1990-an akhir.

REAKSI ARTETA - Reaksi pelatih Arsenal, Mikel Arteta (kiri) setelah Arsenal gagal lolos ke final Liga Champions usai ditaklukkan PSG pada leg kedua semifinal di Parc des Princes, pada Kamis (8/5/2025) dini hari WIB. Arsenal takluk dengan skor 1-2. (Laman resmi UEFA).
REAKSI ARTETA - Reaksi pelatih Arsenal, Mikel Arteta (kiri) setelah Arsenal gagal lolos ke final Liga Champions usai ditaklukkan PSG pada leg kedua semifinal di Parc des Princes, pada Kamis (8/5/2025) dini hari WIB. Arsenal takluk dengan skor 1-2. (Laman resmi UEFA). (UEFA.com)

Tepatnya antara musim 1998/1999, 1999/2000, dan 2000/2001 di era kepelatihan Arsene Wenger saat finis di belakang Manchester United dalam selang waktu tersebut.

Jika dipikir ulang, rasa malu dan kecewa meliputi perasaan Arsenal, baik pada saat itu dan saat ini, tidak terkecuali bagi mantan pemain The Gunners, Martin Keown yang berbicara kepada BBC.

"Menjadi pengiring pengantin terlalu sering merupakan perasaan terburuk dalam sepak bola dan dibutuhkan kelompok khusus untuk bangkit dari pengalaman itu yang terjadi berulang kali, dan menang," beber Keown mengenang kejadian itu.

Baca juga: Bursa Transfer Liga Inggris: Arsenal Tawar Gyokeres, Manchester United Hampir Gaet Mathes Cunha

Arsene Wenger kemudian mengambil langkah dengan mendatangkan seorang psikolog yang terang-terangan mengatakan kepada pemain bahwa statistik mereka memang tertinggal dari tim jawara.

Padahal Arsenal ketika itu sudah diperkuat pemain-pemain bagus, termasuk pemenang Piala Dunia.

Dari apa yang disampaikan psikolog tersebut, para pemain menangkap pesannya, bahwa masih ada hal lain di balik performa mereka yang seharusnya mereka temukan.

Hal itu yang kemudian membuat Arsenal bangkit dan juara pada musim 2001/2002.

Arsenal berhasil mengawinkan Piala FA dan Liga Inggris dari Manchester United.

Langkah lain yang dilakukan Wenger adalah dengan mendatangkan pemain di posisi tertentu. Satu di antaranya adalah Francis Jeffers datang untuk memperkuat lini serang.

Meskipun Keown yakin, pada saat itu timnya tidak membutuhkan pemain tambahan karena sudah dinilai layak bersaing.

Namun ketika kenyataannya tidak membawa trofi pulang, itu berarti masih ada yang kurang dari Arsenal.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved