Senin, 29 September 2025

Liga Champions

Lothar Matthaus Memprediksi Saatnya Era Baru Kejayaan Barca, Puji Barcelona Besutan Hansi Flick

Legenda Jerman, Lothar Matthaus memuji Barcelona besutan Hansi Flick, dan potensi besar yang dimiliki tim muda ini. 

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Twitter @FR Barca.
Hansi Flick menghibur Lamine Yamal yang kurang suka saat diganti pada pertandingan Liga Champions Barcelona melawan Young Boys, Rabu (2/10/2024). 

Gaya menyerang Flick memang memukau, dan Yamal adalah salah satu alasannya. 

Di pusat kota Barcelona, jersey Yamal ada di mana-mana. Pada hari pertandingan, lautan kaus bernomor 19 memenuhi tangga dan eskalator menuju Stadion Olimpiade di bukit Montjuïc.

Dulu, yang mendominasi adalah jersey No. 10 Messi dalam berbagai desain, atau seragam biru-putih Argentina. Kini, jersy Yamal seragam semua, karena ia baru satu musim memakai nomor 19.

Jika Barca menjuarai Liga Champions, Yamal bisa jadi kandidat kuat Ballon d’Or. 

Pencapaian itu sulit dibayangkan ketika Xavi Hernández memberinya debut pada April 2023, saat Yamal masih 15 tahun, melawan Real Betis.

Kala itu, Yamal terlihat gugup. Wajar, mengingat puluhan ribu pasang mata di Camp Nou mengawasi setiap langkahnya. Tapi itu jadi satu-satunya momen. Sejak itu, ia tak pernah lagi menunjukkan ketakutan.

"Saya terkesan dengan mentalitas luar biasa para pemain muda ini. Mereka sangat tenang... anak-anak La Masia ini benar-benar mengagumkan," kata kapten Barca Ronald Araujo pekan lalu dikutip dari AFP. 

Di usia 16 tahun, Yamal sudah menjadi motor kreatif tim. Bahkan saat menunggu hasil ujian sekolah, ia sudah menjadi bintang di Euro 2024 bersama Spanyol, di mana dirinya berulang tahun ke-17 sehari sebelum final.

"Kita menyaksikan karya seorang jenius," puji pelatih Spanyol Luis de la Fuente setelah Yamal mencetak gol indah ke gawang Prancis di semifinal.

Kini, Yamal vital bagi Barca. Tim kerap kesulitan setiap kali ia absen. Meski Robert Lewandowski dan Raphinha menjadi pencetak gol utama, banyak dari gol itu tercipta berkat kontribusi Yamal. Baik lewat umpan silangnya yang mematikan atau dribel tajam yang mengacaukan pertahanan lawan.

Ketajaman Yamal membuat para bek lawan ketar-ketir. Termasuk juga pengakuan dari bek kiri Inter Milan, Alessandro Bastoni. Pemain timnas Italia  berusia 26 tahun ini tak sungkan mengakui  kesulitan menghentikan Yamal.

"Bagaimana cara menghentikan Yamal? Aku tidak tahu, karena terakhir kali di Euro, kami gagal total," katanya sambil tersenyum, merujuk kekalahan 0-1 Italia dari Spanyol —di mana Yamal dan Nico Williams terus mengancam.

Satu-satunya cara, kata Bastoni, adalah pertahanan solid. "Kami harus bertahan sebagai tim. Butuh konsentrasi penuh dan kondisi fisik 100 persen. Hanya itu cara kami memberi masalah kepada mereka," katanya.

Inter memang dikenal dengan mental tempurnya. "Kami punya nyali, tapi yang terpenting, kami percaya diri. Dari luar, Inter mungkin bukan favorit, tapi di dalam tim, kami penuh keyakinan. Kami tahu mungkin tidak yang terbaik secara individu, tapi bersama, kami bisa mengganggu siapa pun," katanya berseru.

Barca melaju ke semifinal setelah susah payah mengalahkan Borussia Dortmund dengan agregat 5-3. Sedang Inter juga melangkah setelah menjegal raksasa Jerman, Bayern Muenchen 4-3.

Ini akan menjadi duel antara tim tersubur, dalam hal ini Barcelona yang telah mencetak 37 gol di UCL musim ini, kontra tim dengan pertahanan terkuat yakni Inter yang baru kebobolan lima gol. Yang akan jadi pemenang adalah mereka yang lebih siap, dan lebih fokus, tanpa melakukan kesalahan kecil. 


(Tribunnews/den)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan