Senin, 29 September 2025

Liga Eropa

Micky Van de Ven dan Mathys Tel Jimat Keberuntungan Tottenham Hotspurs 

Tottenham Hotspur memiliki dua "jimat keberuntungan" saat menghadapi Eintracht Frankfurt.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Instagram Tottenham Hotspur
PERTARUHAN PELATIH- Ange Postecoglou akan menghadapi laga hidup mati pada Jumat (18/4) dini hari WIB.  Jika Tottenham Hotspur gagal mengalahkan Eintracht Frankfurt untuk melaju ke semifinal Liga Europa, maka masa depan sang pelatih diprediksi akan berakhir. 

Micky Van de Ven dan Mathys Tel Jimat Keberuntungan Tottenham Hotspurs 

TRIBUNNEWS.COM- Tottenham Hotspur memiliki dua "jimat keberuntungan" saat menghadapi Eintracht Frankfurt.

Dua jimat keberuntungan Spurs itu yakni Micky van de Ven,  dan Mathys Tel

Dalam lawatan penting ini, Tottenham akan diperkuat sejumlah pemain yang memiliki pengalaman melawan Frankfurt. 

Mathys Tel, meski baru berusia 19 tahun, sudah lima kali berhadapan dengan Frankfurt. 

Hasilnya, dua kali menang dan tiga kali imbang. Micky van de Ven juga tak terkalahkan dalam tiga laga kontra Frankfurt, menang sekali, dan imbang dua kali.

“Kami menang saat tandang dan imbang di kandang ketika saya masih di Wolfsburg. Tapi sejujurnya, skuad mereka sekarang sudah banyak berubah dibandingkan saat saya melawan mereka dulu. Kans cukup terbuka," ujar Van de Ven. 

 


Ange Postecoglou Hadapi Laga Pertaruhan Nasib, Menang atau Dibuang 

Ange Postecoglou akan menghadapi laga hidup mati pada Jumat (18/4) dini hari WIB. 

Jika Tottenham Hotspur gagal mengalahkan Eintracht Frankfurt untuk melaju ke semifinal Liga Europa, maka masa depan sang pelatih diprediksi akan berakhir.

“Situasinya tak bisa dibiarkan terus seperti ini,” ujar Jamie Carragher kepada Sky Sports News. “Jika mereka tersingkir dari Frankfurt, saya pikir akan ada jabat tangan dan kedua belah pihak sepakat untuk berpisah.”

Kekalahan ke-17 di Liga Primer musim ini saat bertandang ke markas Wolverhampton membuat Spurs hanya terpaut tiga kekalahan dari rekor buruk klub: 19 kekalahan dalam satu musim, yang tercatat pada 2003/04 dan 1993/94.

Dengan rata-rata 1,15 poin per pertandingan, Tottenham berpotensi mencatatkan raihan poin terendah sepanjang sejarah di Liga Primer. Jika gagal meraih tujuh poin dari enam laga tersisa — termasuk melawan Liverpool dan Aston Villa — mereka akan finis di bawah 44 poin, yang merupakan rekor terendah pada musim 1997/98 silam.

Kekalahan 2-4 dari Wolves di Molineux yang penuh kesalahan membuat Spurs terdampar di peringkat ke-15 klasemen, hanya dua poin di atas West Ham yang berada di zona degradasi (peringkat ke-17). Posisi itu juga berpotensi menjadi peringkat terburuk sejak musim 1993/94.

“Sulit dipahami bagaimana Postecoglou masih menjabat sebagai pelatih kepala klub ini,” kata Ricky Sacks dari Last Word On Spurs Podcast kepada Sky Sports News. “Rasanya ini adalah bentuk kelalaian dari Daniel Levy dan pihak manajemen. Tidak masuk akal dia masih tetap di sana.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan