Sindiran Nyelekit Fans Man City Buat Man United yang Kena Sanksi UEFA karena Langgar Aturan FFP

Sindiran Nyelekit Fans Man City Buat Man United yang Sanksi UEFA karena Langgar Aturan FFP

TRIBUNNEWS.COM - Raksasa Liga Inggris, Manchester United kena sanksi UEFA lantaran dinilai melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).

UEFA selaku federasi sepak bola tertinggi di Eropa menemukan pelanggaran minor yang dilakukan Man United  terhadap aturan FFP setelah melakukan pemantauan pada tahun finansial 2019 sampai 2022.

Adapun hukuman yang dijatuhkan UEFA untuk Man United berupa denda sebesar 300 ribu euro atau setara dengan Rp4,9 miliar.

Baca juga: Man United Siap Bayar Rp 1 T ke AC Milan Buat Theo Hernandez, Tolak Jual Pemain Bapuk ke Galatasaray

Baca juga: Wajah Man United Saat Andre Onana Merapat: Kiper Tak Betah di Gawang, Doyan Gocek, Bikin MU Haus Gol

Kubu Man United telah memberikan respons atas sanksi tersebut.

Meski merasa kecewa, klub milik keluarga Glazer itu menerimanya.

"Kami kecewa dengan hasilnya," demikian bunyi pernyataan resmi klub.

"Namun, Manchester United menerima denda ini atas apa yang diakui UEFA sebagai pelanggaran teknis kecil dari aturan Financial Fair Play sebelumnya."

"Ini mencerminkan perubahan cara UEFA menyesuaikan kerugian akibat Covid-19 selama periode pelaporan 2022, yang memungkinkan kami untuk mengakui hanya 15 juta euro dari 281 juta euro pendapatan yang hilang akibat pandemi dalam perhitungan FFP."

"Pasca-pandemi, pendapatan klub telah pulih dengan kuat dan diperkirakan akan mencapai level rekor pada tahun keuangan saat ini."

"Klub terus mendukung penegakan aturan untuk mempromosikan FFP dan keberlanjutan di sepak bola domestik dan Eropa," tutup pernyataan tersebut.

Kondisi ini kemudian dijadikan ajang oleh sejumlah penggemar Manchester City untuk mengejek sang rival sekota.

Mereka membalas cemooh fan Man United kepada Man City pada Februari lalu.

Saat itu, The Citizens tengah tersandung masalah FFP.

The Citizens didakwa oleh Premier League memanipulasi berbagai regulasi lebih dari 100 kali dalam periode 2009-2018.