Liga Inggris
Tugas Pertama Graham Potter di Chelsea: Kembalikan Magis Pemain Terpinggirkan Thomas Tuchel
Menjadi pengganti Thomas Tuchel, Graham Potter harus mampu memanfaatkan skuad Chelsea yang sebelumnya merupakan kerangka tim pelatih asal Jerman itu.
Sejak kedatangan Raheem Sterling, Christian Pulisic lebih banyak duduk di bangku cadangan Chelsea.
Pulisic belum sama sekali merasakan tampil sebagai starter di musim ini dari tujuh laga yang sudah dijalani The Blues.
Alhasil, ia gagal menyumbang satu gol dan satu assist pun bagi Chelsea di musim ini.

Tuchel lebih memilih untuk memberi panggung bagi Raheem Sterling yang diboyong dari Manchester City.
Pemain asal Inggris itu diduetkan bersama Kai Haverz ataupun Mason Mount di lini depan.
Conor Gallagher
Gallagher yang mampu tampil apik bersama Crystal Palace musim lalu gagal mempertahankan performnya saat kembali dari masa peminjaman.
Faktornya, karena Tuchel lebih memilih untuk memberinya peran sebagai pemain nomor 8 dengan format 3-4-3.
Padahal pemain berusia 22 tahun itu adalah gelandang produktif yang dimaksimalkan Viera (pelatih palace) bermain tepat di belakang striker.

Hasilnya, Gallagher mampu menciptakan sembilan gol dan lima assist untuk membawa Palace bertengger di papan tengah Liga Inggris.
Namun, bersama Chelsea, sudah enam laga yang sudah ia jalani, pemain asal inggris itu belum sama sekali menyumbang gol dan assist.
Romelu Lukaku
Lukaku menjadi pemain yang paling terpuruk dari format yang dipakai Thomas Tuchel.
Ia kehilangan ketajamannya di depan gawang dan membuatnya 'mengemis' untuk balikan bersama Inter Milan.

Dalam wawancaranya bersama Sky Sports, Lukaku mengeluhkan sistem yang dipakai Tuchel yang membuatnya tak mampu bergerak secara maksimal di lini depan.
Ditebus mahal Chelsea dari Inter, Lukaku hanya mampu menyumbangkan 15 gol dari 44 pertandingan.
Padahal saat masih berseragam Nerazzurri pemain asal Belgia itu mampu menciptakan 30 gol dan mengantar Inter menjadi juara Liga Italia 2020/2021.
(Tribunnews.com/Deivor)