Super Pandit
Rock n' Roll Football Liverpool: Hancurkan Man Utd, Buat Ronaldo Frustasi, Kuasai Eropa dan Nirkalah
Bak alunan musik Rock and Roll, tim asuhan Jurgen Klopp, Liverpool tampil cepat, progresif, dan lugas.
TRIBUNNEWS.COM - Liverpool secara spartan dan beringas sukses mempermalukan Manchester United di kandangnnya dengan skor lima gol tanpa balas pada Minggu, (24/10/2021) malam WIB.
Pada laga yang digelar di Old Trafford tersebut, gol-gol Liverpool berhasil di cetak oleh Mohamed Salah (38', 45', dan 50'), Naby Keita (5'), dan Diogo Jota (14').
Bak alunan musik Rock and Roll, tim asuhan Jurgen Klopp tampil cepat, progresif, dan lugas. Manchester United yang tampil dengan skuat bintangnya dibuat kelimpungan dan tak berkutik.

Baca juga: Hasil Manchester United vs Liverpool, The Reds Pesta Gol, Klopp Tak Lupakan Perasaan Solskjaer
Baca juga: Hasil Liga Inggris, Moh Salah Panen Rekor, Liverpool Hancurkan Manchester United di Old Trafford
Ball possession sebanyak 64% ditorehkan oleh Jordan Henderson dan kolega, catatan gelontoran tendangan sejumlah 19x juga dilakukan oleh The Reds sebagai usaha menejebol gawang The Reds yang dijaga David de Gea.
Liverpool langsung menyerang dari awal peluit tanda dimulainya pertandingan, peduli setan bermain di kandang lawan dan resiko kebobolan lewat serangan balik, The Reds tampil menekan dengan percaya diri dan garis pertahanan yang begitu tinggi.
Jurgen Klopp tak ingin memberi kesempatan sedikit pun bagi skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer tersebut untuk sekedar bernafas atau merasa aman.
Permainan high pressing, gegenpressing dan direct pass dipertontonkan oleh skuat juru taktik asal Jerman tersebut.
Hasilnya begitu instan, Liverpool sukses mencuri gol di menit-menit awal lewat kaki sang gelandang energik, Naby Keita yang menerima assist manja dari Mohamed Salah.
Sistem permainan 4-3-3 high pressing yang diterapkan Klopp bertujuan untuk mengambil alih penguasaan bola secepat mungkin dari kaki para pemain Manchester United.
Mereka langsung melakukan pressing di wilayah pertahanan Setan Merah dengan begitu menekan tanpa menyisakan ruang sedikitpun bagi Maguire dan kolega untuk membangun serangan dari bawah.
Trio di lini depan The Reds, Diogo Jota, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah menjadi pemain pertama yang bertugas merebut bola dari kaki para pemain Setan Merah.
Ya, dengan high pressing maka Liverpool secara otomatis memajukan garis pertahanan mereka dan tampil menekan di wilayah pertahanan lawan, cara tersebut terbukti ampuh untuk mematikan pola permainan Setan Merah dan memaksa mereka untuk membuang bola atau melakukan salah passing.
Yang tak kalah efektif adalah adalah permainan gegenpressing yang diusung Klopp untuk Liverpool sejak lama.
Gegenpressing adalah cara yang dilakukan Klopp dalam segi melakukan transisi menyerang ke bertahan dengan cepat.
Saat Liverpool kehilangan bola, orang terdekat di posisi tersebut akan langsung merebut bola kembali dari kaki lawan secepat mungkin, hal itu akan memutus usaha lawan untuk melakukan serangan balik ke pertahanan The Reds.