Selasa, 7 Oktober 2025

Super Pandit

Termasuk Conte, Zidane, dan Hansi Flick, Mengapa Pelatih Jempolan Berasal Dari Gelandang Hebat?

Bukan striker, seorang pelatih hebat justru lahir hari seorang gelandang hebat. Mengapa bisa demikian?

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
MIGUEL MEDINA / AFP
Pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte merayakan di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Inter Milan vs Hellas Verona pada 25 April 2021 di stadion San Siro di Milan. MIGUEL MEDINA / AFP 

Simeone merupakan mantan pemain Atletico Madrid yang berposisi sebagai gelandang, ia dikenal sebagai seorang gelandang yang tangguh dan keras, ia adalah seorang destroyer yang menjadi pemutus serangan lawan di lini tengah.

terakhir, bermain sebagai andalan Atletico di lini tengah, ia menjuarai La Liga bersama Los Rojiblancos di musim 1995/1996.

Liga Italia dan Jerman pun demikian, dua pelatih pengantar Inter Milan dan Bayern Munchen membawa pulang trofi Liga adalah mantan pemain yang berposisi sebagai gelandang, Antonio Conte dan Hansi Flick.

Semasa bermain, mereka berdua telah meraih deretan trofi bergengsi, Conte pernah meraih gelar Liga Champions di musim 1995/1996 bersama Juventus.

Hansi Flick yang bermain di Bayern Munchen, telah membawa pulang trofi Bundesliga sebanyak empat kali.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa gelandang hebat mampu menjadi seorang pelatih yang hebat pula?

Pemahaman permainan

Gelandang adalah posisi vital dalam permainan sepak bola, mereka menjadi poros dan kunci permainan tim hal hal bertahan dan menyerang.

Gelandang akan selalu berfikir bagaimana cara agar timnya mampu mencetak gol dan tak kebobolan.

Mereka melayani penyerang, sekaligus membantu pemain belakang dalam urusan bertahan.

Seorang gelandang juga memiliki peran penting dalam hal mengatur tempo dan memilih alur serangan dalam permainan.

Gelandang hebat tentunya sangat mampu untuk melakukan peran-peran tersebut, lalu ketika melatih, mereka akan menerapkan ilmunya di lapangan ke sebuah taktik yang ia buat.

Barry Hulshoff (mantan pemain belakang Ajax) dalam wawancara bersama BBC pernah mengatakan bahwa rekannya saat bermain, Johan Cruyff adalah "sutradara" dalam permainan Ajax.

“Dialah yang menjadi otak dalam tim. Kami membahas bagaimana mengisi ruang sepanjang waktu. Dialah yang menentukan kemana kita harus berlari, kemana kita harus pindah dan di mana kita harus diam," Kata Barry Hulshoff.

Johan Cruyff
Johan Cruyff (blog)

Dan benar saja, karir cemerlang Cruyff selama bermain, mampu ia tularkan ke karir kepelatihannya, Cryuff dikenal sebagai pencetus tiki taka dan total football di Barcelona yang membawa tim asal Catalan tersebut meraih deretan prestasi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved