Kamis, 2 Oktober 2025

Liga Italia

Roberto De Zerbi, Maestro di Balik Sassuolo, Dipuji Pep Guardiola, Calon Perusak Hegemoni Juventus

Performa Sasuolo menjadi fenomena terbaru Liga Italia, Pep Guardiola bahkan tidak segan memuji, dan bisa menjadi perusak hegemoni Juventus musim depan

Penulis: Gigih
Website resmi Sassuolo
Performa Sasuolo menjadi fenomena terbaru Liga Italia, Pep Guardiola bahkan tidak segan memuji, dan bisa menjadi perusak hegemoni Juventus musim depan 

Dominic Berardi menjadi sosok yang akan turun ke daerah pertahanannya untuk menjemput bola, posisinya akan diisi oleh Djuricic yang sedikit melebar untuk menerima umpan tersebut.

Taktik ini membuat Sasuolo bisa lepas dari tekanan lawan, kuncinya adalah mengacaukan organisasi penyerangan lawan dengan memancing penyerang dan gelandang mereka dalam posisi yang penuh, sehingga membuat banyak celah di lini tengah.

Ketika di serang, apabila tim berubah dari 3 bek menjadi 5, Sassuolo akan berubah menjadi 4-2-3-1, transisinya memang akan sangat sulit, tetapi disinilah letak kejelian De Zerbi.

Menghadapi Juventus dimana mereka sukses menahan imbang dengan skor 3-3, Si Nyonya Tua nyaris tak berkutik, Mert Muldur dan Georgios Kyriakopoulos, memulai pertandingan sebagai gelandang, sedangkan Peluso, Chirches dan Fransesco Magnanelli menjadi 3 trio di lini belakang.

Juventus nampak dengan mudah memenangkan laga dengan kemampuan individu para pemainnya, tetapi Di Zerbi sudah menyiapkan jebakan bagi Juventus.

Mert Muldur dan Georgios Kyriakopoulos adalah 2 fullback dengan kemampuan melakukan trackback, keduanya dengan disiplin menjaga Douglas Costa dan Bentancur, namun juga tetap membantu serangan Sassuolo.

Peluang yang menggambarkan taktik Di Zerbi adalag peluang perdana Dominco Berardi yang sayangnya masih bisa diansitipasi oleh Szczesny.

Gol pertama juga adalah contoh bagaimana Juventus salah membaca aliran bola Sassuolo, dan membuat Mert Muldur melakukan akselerasi menusuk hingga tepat di kotak penalti Juventus sebelum Filip Djuricic menjebol gawang Juventus.

Pasalnya Fransesco Magnanelli yang turun dalam formasi 3-5-2 berubah menjadi gelandang yang justru menjadi motor serangan, alih-alih bek tengah.

Sarri meresponnya dengan menempatkan Bentancur lebih menekan, tujuannya menghentikan aliran bola Sassuolo, tetapi De Zerbi mengubah permainnya, Bentancur yang sudah tertarik dengan pergerakan Fransesco Magnanelli, meninggalkan lubang, sedangkan Alex Sandro terlambat dalam kembali ke posisinya.

Taktik yang dilakukan De Zerbi adalah transformasi dari 2 filosofi permainan klasik Italia, permainan De Zerbi memberikan angin segar mengenai sepakbola Italia yang memiliki variasi permainan.

Uniknya, Sassuolo adalah tim dengan dengan rata-rata umur termuda ke-3 di Liga Italia di bawah Fiorentina dan Brescia, prospek Sassuolo begitu cerah, talenta-talenta baru bermunculan dengan tangan dingin De Zerbi menjadi salah satu alasan permainan Sassuolo begitu atraktif, dan bukan tidak mungkin Sassuolo bisa menjadi kejutan musim depan dan menjadi masalah tambahan bagi hegemoni Juventus.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
AC Milan
5
4
0
1
9
3
6
12
2
Napoli
5
4
0
1
10
5
5
12
3
Roma
5
4
0
1
5
1
4
12
4
Juventus
5
3
2
0
9
5
4
11
5
Inter Milan
5
3
0
2
13
7
6
9
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved