FIFA Beri Dukungan pada Pesepakbola Soal Protes Keras Masalah Rasisme
Federasi Tertinggi Sepak Bola Dunia (FIFA) memberikan dukungan kepada seluruh pesepakbola dunia yang melakukan protes keras terhadap tindak rasisme.
"FIFA telah berulang kali menyatakan secara tegas menentang rasisme dan diskriminasi dalam bentuk apa pun dan baru-baru ini memperkuat aturan disiplinernya sendiri dengan maksud untuk membantu menghilangkan perilaku semacam itu."
Bukti FIFA mendukung tindak anti-rasisme ialah memberikan kebebasan terhadap semua liga untuk membawakan kampanye aksi tersebut.
"FIFA telah mempromosikan banyak kampanye anti-rasisme dengan sering membawa pesan anti-rasisme di pertandingan yang diselenggarakan di bawah pengawasannya sendiri," lanjut pernyataan FIFA.
Meski demikian, FIFA tetap mengingatkan, protes terhadap kasus rasis tidak selamanya dapat dilakukan secara vokal.
Pesepakbola harus menyaring dan melihat terlebih dahulu peristiwa yang melibatkan kasus diskriminasi tersebut.
Lebih lanjut, Presiden FIFA, Gianni Infantino memberikan komentarnya mengenai kampanye anti-rasis di Bundesliga Jerman.
Ia memberikan apresiasi tinggi kepada pesepakbola yang berani memberikan suaranya mengenai tindak ketidakadilan terhadap kasus yang menimpa George Floyd.

"Untuk menghindari keraguan, FIFA memberikan apresiasi dan tepuk tangan terhadap apa yang dilakukan saat pertandingan di Bundesliga Jerman baru-baru ini."
Gianni menyetujui, segala tindak kekerasan maupun diskriminasi harus dihapuskan.
"Kita semua harus mengatakan tidak pada rasisme dan segala bentuk diskriminasi."
"Kita semua harus mengatakan tidak terhadap kekerasan. Segala bentuk kekerasan," jelas pria yang menjabat sebagai Presiden FIFA tersebut.
Baca: Heboh Kasus George Floyd, 3 Data Ini Tunjukkan Pemberlakuan Hukum AS kepada Warga Kulit Hitam
Baca: Tak Ingin Kasus George Floyd Terulang, Paul Pogba Serukan Tindak Rasisme Dihentikan Total
Kematian George Floyd saat ini mengundang banyak reaksi dan kecaman dari publik dunia.
Berbagai aksi demonstrasi saat ini tengah terjadi di AS menyikapi terjadinya ketidakadilan yang diterima pada kasus kematian George Floyd.
(Tribunnews.com/Giri)