Liga 1
Tidak Hanya Latihan Rutin, Berikut Tips Menjaga Kesehatan Ala Jonathan Bauman
Dihentikannya kompetisi sepak bola Indonesia hingga waktu yang belum bisa ditentukan, membuat hampir seluruh tim memberikan libur kepada pemainnya.
“Saya masih berada di Malang. Saya tidak pulang karena Argentina juga menjalani karantina. Virus ini sangat mengerikan. Untuk sementara lebih baik saya tetap bertahan disini,” pungkasnya.
Baca: Dampak Virus Corona, Arema FC Kesulitan Dapat Tempat Latihan
Baca: Arema FC Dukung Keputusan PSSI, Pemain Tetap Latihan Mandiri Selama Libur
Sedangkan dari manajemen Singo Edan sendiri terkait keputusan PSSI, mereka memilih untuk memberikan tambahan libur kepada pemainnya.
Meskipun demikian, pemain Singo Edan tak lantas dapat bersantai ditengah libur kompetisi.
Media Officer Arema FC, Sudarmadji menyatakan setiap pemain akan diberikan modul dengan tagline "Arema Home Workout".
Nantinya selama menjalankan program tersebut, semua pemain Arema FC diminta melaporkan kegiatan mereka dalam bentuk video kepada tim pelatih.

Selain itu, ia berharap kedepannya segara ada arahan dari PSSI terkait langkah yang harus segera diambil oleh tim Liga 1 2020.
Hal tersebut perlu diperjelas mengingat dampak penundaan kompetisi berimbas pada kontrak pemain dan official tim.
"Kami berharap, wabah ini segera berlalu, dan kompetisi bakal digelar. Sebaliknya, kami optimistis federasi memiliki solusi terbaik bagi semua pihak jika memang ada keputusan menghentikan kompetisi disebabkan memang kondisi darurat," terang Sedarmadji seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Saat ini, Arema FC telah melangsungkan 3 pertandingan di mana Singo Edan mampu membukukan 2 kekalahan dan 1 kemenangan.
Alhasil, tim asuhan Mario Gomez menempati urutan ke-12 dengan koleksi 3 angka.
Sejauh ini, Dendi Santoso masih memiliki permasalahan di lini belakang jika berkaca dari 3 laga yang telah dilakoni.
Catatan buruknya lini pertahanan Arema FC sejatinya sudah nampak jelas sejak musim lalu.
Lini belakang tim kebanggaan Aremania itu menjadi yang terburuk kedua dengan rasio kebobolan tinggi, yakni 62 kali.
Tentu saja evaluasi perlu diberikan oleh Mario Gomez untuk menangani kendala tersebut.
(Tribunnews.com/Giri)(Kompas.com/Suci Rahayu)