Liga 1
PKS Harap Insiden Pengeroyokan Suporter Haringga Sirila Jangan Sampai Terulang Kembali
Sepakbola adalah Kegembiraan, namun diciderai oleh oknum-oknum suporter yang merusak kegembiraan itu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI FPKS, Mardani Ali Sera berharap insiden pengeroyokan yang menyebabkan meninggalnya Haringga Sirila oleh oknum suporter sepakbola sebelum laga Persib Bandung vs Persija Jakarta menjadi pelajaran yang berharga dan jangan sampai terulang lagi kedepannya.
Untuk itu inisiator gerakan #2019GantiPresiden itu mengajak seluruh elemen mulai dari Pemerintah, PSSI, Klub-Klub Sepakbola, Para Suporter untuk segera mencari solusi dari vandalisme dalam sepakbola di Indonesia.
Karena menurut dia, nyawa satu orang itu sangatkan mahal dan tidak tergantikan.
“Ingat bagimana anak-anak bisa menjadi yatim, istri bisa menjadi janda, kawan kerabat bisa kehilangan teman akibat perilaku vandalisme dalam olahraga sepakbola kita,” katanya kepada Tribunnews.com, Senin (24/9/2018).
Lebih lanjut ia juga mendorong institusi Kepolisian segera mengusut tuntas atas insiden pengeroyokan yang menyebabkan meninggalnya Haringga Sirila oleh oknum suporter sepakbola sebelum laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Liga 1 2018 Pekan 23 .
“Sepakbola adalah Kegembiraan, namun diciderai oleh oknum-oknum suporter yang merusak kegembiraan itu yang menyebabkan sepakbola berdarah dan sulit maju di Indonesia,” ucapnya.
“Saya meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas para pelaku tanpa tedeng aling-aling” ujarnya.
Pria kelahiran Betawi itu juga mengajak seluruh elemen mulai dari Pemerintah, PSSI, Klub-Klub Sepakbola, Para Suporter untuk segera mencari solusi dari vandalisme dalam sepakbola di Indonesia.
“Harus ada solusi permanen dan sistematis dari kondisi yang tidak sehat ini,” katanya.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana menjelaskan polisi tidak menemukan atribut yang mengidentikkan korban tewas dikeroyok di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Haringga Sirla (23) sebagai suporter Persija Jakarta, atau disebut The Jakmania.
"Temuan sementara tidak ditemukan membawa atribut suporter tertentu selain Persib Bandung. Tapi yang pasti kami masih penyelidikan, yang jelas kami ketahui berdasarkan pemeriksaan saksi, korban lari ke tukang bakso dan minta diselamatkan serta meminta tolong. Tapi banyak yang menarik korban untuk melakukan penganiayaan," ujar Yoris di Jalan Jawa, Kota Bandung, Minggu (23/9/2018).
Dalam laporan kejadian yang diterima Tribun, sekelompok pelaku penganiaya sempat meneriaki korban sebagai suporter Persija.
Kemudian dalam rekaman video penganiayaan tersebut, tampak korban dianiaya bertubi-tubi oleh sejumlah orang, beberapa di antaranya dianiaya menggunakan benda mirip pipa besi.
Lantas darimana korban diketahui sebagai suporter Persija Jakarta, Yoris mengatakan hal itu masih dalam penyelidikan terhadap 10 orang yang sudah diamankan. Lima di antaranya sudah mengakui turut menganiaya dan sisanya masih saksi.
Ditanya soal kemungkinan adanya sweeping terhadap suporter Persija, ia tidak memungkirinya.