Periode Pahit Javier Mascherano
Masche terbukti bersalah karena melakukan penggelapan pajak. Hukuman 12 bulan penjara merupakan akumulasi dua pelanggaran sekaligus.
TRIBUNNEWS.COM - PEMAIN bertahan Barcelona, Javier Mascherano memasuki periode pahit dalam hidupnya.
Ia terancam mendekam di bui setelah hakim di Pengadilan Barcelona menjatuhkannya vonis satu tahun penjara dan denda 816 ribu euro atau 12,2 miliar rupiah.
Masche terbukti bersalah karena melakukan penggelapan pajak. Hukuman 12 bulan penjara merupakan akumulasi dua pelanggaran sekaligus.
Pertama, pelanggarannya yang dilakukan tahun 2011 dengan vonis empat bulan penjara.
Kemudian pelanggaran tahun 2012, yang membuatnya dijatuhi hukuman delapan bulan penjara.
Namun ada yang melegakannya. Sebab, hukuman tersebut dapat ditangguhkan.
Berdasar hukum Spanyol, seseorang yang divonis di bawah dua tahun penjara tidak perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji besi.
Dengan kata lain Macherano bisa bebas asalkan membayar uang jaminan.
“Sekarang adalah akhir dari periode pahit hidup dan menyakitkan dalam hidup saya setelah ada kesepakatan yang membuat diri saya merasa aman,” tulisnya seperti dikutip dari Daily Mail.
Macherano mengaku tak memiliki pengetahuan mumpuni terkait pengelolaan keuangannya sendiri dan segala tetek bengek tentang pajak yang menjadi kewajibannya.
Termasuk masalah hukum yang membuatnya duduk di kursi pesakitan di pengadilan. “Bagi saya itu masalah rumit,” katanya.
Karenanya, ia mengandalkan orang profesional dan terlatih untuk mengatur keuangan serta tanggung jawabnya sebagai wajib pajak.
Lagipula, dari kasus tersebut ia bisa banyak belajar.
“Bahwa saya sepenuhnya akan mengikuti segala perkembangan keuangan saya. Termasuk pajak yang harus dibayar,” ujarnya.
Dalam surat terbuka itu, ia juga membela dirinya, “sepanjang karier, saya telah jujur dan bertanggung jawab, menghormati rekan saya di klub dan semua orang di negara-negara, di mana saya pernah hidup.”