Senin, 29 September 2025

Renang 10K di Laut Labuan Bajo, Elisei Stepanov Pecahkan Rekor di Limbang Tacik Ta’a 2025

Perenang asal Rusia, Elisei Stepanov, mencetak rekor waktu 02:17:21, unggul tipis dari dua atlet muda berbakat Indonesia dan Rusia. 

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Festival renang perairan terbuka Limbang Tacik Ta’a (@limbangtacik) edisi kedua sukses menyatukan semangat kompetisi dan keindahan alam Labuan Bajo, menjadikannya magnet bagi atlet internasional dari Inggris, Belanda, Rusia, Jepang, hingga Australia. 

TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Laut Labuan Bajo kembali menjadi saksi sejarah. 

Dalam kategori utama 10.000 meter Limbang Tacik Ta’a 2025, perenang asal Rusia, Elisei Stepanov, mencetak rekor waktu 02:17:21, unggul tipis dari dua atlet muda berbakat Indonesia dan Rusia. 

Di kategori wanita, Adinda Larasati Dewi Kirana, peraih medali terbanyak PON Papua 2021, tampil gemilang dengan catatan impresif 02:35:34.

Prestasi ini bukan hanya soal angka, tetapi tentang bagaimana laut Indonesia menjadi panggung dunia. 

Festival renang perairan terbuka Limbang Tacik Ta’a (@limbangtacik) edisi kedua sukses menyatukan semangat kompetisi dan keindahan alam Labuan Bajo, menjadikannya magnet bagi atlet internasional dari Inggris, Belanda, Rusia, Jepang, hingga Australia.

Berlokasi di Ta’aktana, a Luxury Collection Resort & Spa milik PT Fortuna Paradiso Optima (FPO), rute renang membentang dari pantai Wae Rana hingga Pulau Bidadari—menawarkan tantangan sekaligus panorama tropis yang memukau.

Renaldus Iwan Sumarta, inisiator sekaligus Direktur Utama FPO, menyampaikan bahwa Limbang Tacik Ta’a bukan sekadar ajang olahraga.

“Ini adalah gerakan untuk merayakan laut sebagai ruang kehidupan. Tempat kita kembali terhubung dengan alam dan menemukan kedamaian di Labuan Bajo,” ujarnya.

Baca juga: Putri NTT, Mershinta A Rahmadani, Pimpin IHH 2025 Labuan Bajo

Selain kategori utama, persaingan sengit juga terjadi di nomor 5.000 meter. 

Alexander Taraskin dan Bianca Marcon mendominasi kelompok usia 30–39 tahun. 

Sementara Colin Wilbhy, satu-satunya peserta kategori 60+, mencuri perhatian dengan waktu luar biasa: 01:58:41.

Di kategori 2.000 meter, masa depan renang Indonesia bersinar lewat penampilan Satria Chandra dan Fiorenza Elysia Ngera, juara junior usia 14–19 tahun yang mencatatkan waktu tercepat di kelasnya.

Elisei, sang juara 10K, mengaku terkesan dengan penyelenggaraan acara.

“Saya berharap event ini terus diadakan setiap tahun. Tahun depan, saya pasti kembali dan akan mempromosikannya ke komunitas triathlon dan renang air terbuka,” katanya.

Penutupan acara berlangsung meriah dengan Sunset Sprint Race di Jetty Ta’aktana, dilanjutkan dengan penampilan Tari Caci dan prosesi penghargaan di Amphitheater Ta’aktana, pesisir Wae Rana.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan