MotoGP
Campur Aduk Perasaan Bos Ducati Gegara Beda Nasib Pecco Bagnaia dan Marquez Bersaudara
Bos Ducati, Gigi Dall'igna bingung dengan perasaanya karena jagoannya, Pecco Bagnaia, beda nasib dengan Marc Marquez dan Alex Marquez.
Penulis:
Niken Thalia
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Bos Ducati, Gigi Dall'igna meninggalkan MotoGP Catalunya 2025 dengan perasaan campur aduk setelah apa yang terjadi di Sirkuit Barcelona pekan lalu.
Gigi yang memimpin tim Ducati Lenovo berhasil mengamankan gelar konstruktor terbaik musim 2025. Di mana Gelar tersebut didapat oleh Ducati dalam enam musim beruntun.
Tapi di sisi lain, pria asal Italia itu juga mengkhawatirkan performa Pecco Bagnaia yang berangsur menurun sejak seri Hungaria sekira tiga pekan lalu.
Penampilan Bagnaia jelas berbanding terbalik dari apa yang dilakukan oleh partnernya di tim pabrikan, Marc Marquez.
Marc dengan catatan kemenangan beruntun dan berjuang keras di trek sulit baginya, Barcelona, masih mampu mendapat podium dan kemenangan sprint.
Beda jauh jika dibandingkan dengan jebolan akademi VR46, Pecco Bagnaia, yang sejak sesi latihan bebas (FP) hingga kualifikasi tak mendapat hasil baik.
Di sprint, Bagnaia kesulitan untuk melakukan overtake, dan saat melakoni balapan utama baru bisa menunjukkan kemampuannya meski masih jauh dari podium.
Gigi selaku orang yang mengawal dua pebalapnya mengaku senang dengan apa yang dilakukan Marc, tapi tak lepas dari kekhawatirannya soal Bagnaia.

"Saya senang dengan apa yang dilakukan Márquez, tetapi di saat yang sama, melihat pembalap elit seperti Pecco sangat menderita tidak membuat saya bahagia," kata Gigi mengutip GPOne.
"Perasaan Pecco saat ini tidak sama seperti tahun lalu, dan itulah alasan utama performanya yang buruk."
"Kami sedang mengusahakannya; kami percaya padanya, dan dia percaya pada kami. Kita semua manusia, dan terkadang kita tidak tampil seperti yang kita harapkan," jelasnya menambahkan.
Partner Davide Tardozzi menuturkan bahwa permasalahan yang dialami FB63 bukan hanya karena teknis, tapi ada beberapa faktor lain.
Menurutnya, keahlihan mengendarai GP25 juga diperlukan oleh murid Valentino Rossi untuk bisa moncer di trek balap.
Baca juga: Sisi Gelap Transfer Pembalap MotoGP: Marc Marquez Cs Sekadar Wayang dalam Genggaman Dorna
"Semua hal yang berhubungan dengan orang tidak pernah hanya soal teknis," katanya. Ia juga mengungkapkan hal penting tentang motor Ducati saat ini," tuturnya.
"Motor GP25 bahkan bukan evolusi dari GP24, melainkan kombinasi komponen yang mengubah GP24 menjadi GP25. Mesinnya sedikit berbeda, tetapi perbedaannya lebih karena masalah keahlian, bukan performa. Perbedaannya sangat kecil, itulah kenyataannya."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.