Senin, 29 September 2025

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Rencana An Se-young di Kejuaraan Dunia BWF 2025, Sajikan Gaya Main yang Berbeda

Tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young, bakal menyiapkan sajian berbeda di Kejuaraan Dunia BWF 2025. Ia bakal tampil lebih banyak menyerang.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
INDONESIA OPEN 2025 - Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan An Se Young mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis tunggal putri China Wang Zhi Yi pada babak final Kapal Api Indonesia Open 2025 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (8/6/2025). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young, bakal menyiapkan sajian berbeda di Kejuaraan Dunia BWF 2025.

Tunggal putri asal Korea Selatan itu selama ini dikenal sebagai pemain dengan gaya bertahan yang ulet.

Staminanya yang tangguh dipadukan dengan pertahanan yang cukup solid.

Kombinasi kedua aspek itu membuat An Se-young tahan terhadap serangan-serangan yang dilancarkan lawannya.

Alhasil, setiap satu poin yang direbutkan kerap menghasilkan reli panjang dan dari situ An Se-young membuka celah dan mencuri poin.

Namun, An Se-young kini mulai menyadari gaya mainnya yang bertahan tersebut cukup berisiko baginya.

Cedera lutut yang diderita An Se-young membuat dirinya merencanakan untuk mengubah gaya bermain.

Gaya main bertahan saat ini membuatnya harus menguras tenaga besar, yang berisiko memperparah cedera lutut yang sudah lama ia derita.

Pebulutangkis 23 tahun ini memberi sinyal akan lebih banyak tampil agresif dan menyerang saat tampil di Kejuaraan Dunia BWF.

"Saya sedang mempertimbangkan untuk bermain lebih ofensif. Mulai mencoba mengubahnya, walau belum sepenuhnya terbentuk," kata An Se-young dikutip dari Sportsworldi.

Baca juga: Prediksi Zheng Siwei soal Persaingan Ganda Campuran di Kejuaraan Dunia BWF 2025, 4 Pasangan Disorot

Ia menambahkan, hasil di Japan Open bulan lalu memberi gambaran bahwa pola agresif bisa berjalan efektif. 

Di turnamen itu, An menuntaskan semua laga dari babak 32 besar hingga final dengan skor telak 2-0.

Inspirasi dari Chen Yufei

Langkah An bukan tanpa referensi. Ia mengaku mengamati gaya main rival utamanya, Chen Yufei asal China.

"Saya ingin punya gaya serangan yang bukan hanya kuat, tapi juga tepat sasaran seperti Chen," jelasnya. 

"Bukan berarti meniru, tapi membangun karakter permainan yang bisa menyaingi lawan-lawan top dunia," kata dia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan