MotoGP
Kenyataan Pahit Yamaha Bikin Fabio Quartararo Kicep, El Diablo Pilih Move On ke Hungaria
Fabio Quartararo dibikin kicep dengan hasil Yamaha di MotoGP Austria, El Diablo ogah pusing dan alihkan fokus ke seri Hungaria.
TRIBUNNEWS.COM - Kenyataan pahit Yamaha berdasarkan hasil MotoGP Austria 2025 pekan lalu bikin Fabio Quartararo kicep.
Pembalap asal Prancis sulit menerima fakta bahwa rider Yamaha tak bisa bersaing secara kompetitif di MotoGP Austria 2025.
Quartararo yang bisa dikatakan jadi andalan utama Yamaha tak bisa bicara banyak soal balapan di Sirkuit Red Bull Ring.
Pencapaian El Diablo - julukan Quartararo, dengan raihan pole position di MotoGP 2025 sebanyak empat kali seolah tak ada arti.
Pasalnya ketika MotoGP 2025 bergulir lagi di Austria setelah jeda musim panas, Yamaha seolah kehilangan arah.
Bahkan di sesi kualifikasi untuk berebut pole position, tak ada satu pun rider Yamaha yang bisa tembus ke Q2.
Semuanya melempem yang berimbas harus start dari barisan belakang.
Starting grid yang kurang ideal itu tak mendukung Quartararo cs untuk meraih poin balapan.
Apalagi di sprint race, Quartararo adalah pembalap dengan posisi finis terbaik diantara rider Yamaha lain.
Finis P11, pria kelahiran tahun 1999 itu jadi torehan terbaik di sprint race jika dibanding pembalap Yamaha lain.
Baca juga: Fabio Quartararo Terjang MotoGP Austria 2025, El Diablo Modal Pendekatan Baru
Sebab posisi finis Alex Rins, Jack Miller, dan Miguel Oliveira, secara berurutan mulai P16, P17, dan P18.
Di sesi balapan utama, jajaran rider Yamaha kian ngenes lantaran keempat pembalap berada posisi paling belakang.
Mulai dari Quartararo P15, Alex Rins P16, Miguel Oliveira P17, dan Jack Miller P18.
Lagi-lagi sang juara dunia MotoGP 2021 yang jadi penggendong Yamaha dengan raihan poin.
Tapi tentu saja torehan itu tak bikin Quartararo semringah. Statistik jeblok yang ditunjukkan bikin El Diablo geram soal pengembangan M1.
"Tidak bisa diterima melihat empat Yamaha berada di empat posisi terakhir. Ini konyol," papar Quartararo mengutip Motosan.

Sebagai rider yang jadi andalan tim berlogo garpu tala, pembalap berusia 26 tahun itu merasa perjuangannya sia-sia.
Terlebih di saat selama ini rider asal Nice, Prancis, telah berjuang mengembangkan YZR-M1 milik Yamaha.
Namun di Austria, kenyataan pahit sulit diterima olehnya atas perjuangan yang ia lakukan selama ini.
"Secara pribadi, saya merasa hari-hari ini sia-sia karena saya merasa meninggalkan Austria tanpa belajar apa pun," ungkap Quartararo dengan getir.
Balapan ini adalah perjuangan konstan, dengan sedikit sekali peluang untuk maju. Tapi sayangnya, motor tak mendukung sang rider.
FQ20 sudah merasakan bahwa kuda besi milik Yamaha tak ada potensi untuk bersaing dalam balapan di Austria.
Ketika balapan, Quartararo hanya berhasil melakukan overtake kepada Jack Miller.
"Hari ini, satu-satunya overtaking yang saya lakukan adalah pada M1 lain, milik Miller," jelasnya.
Enggan terlalu banyak bicara soal kekecewaanya di Austria, Quartararo pilih alihkan fokus ke MotoGP Hungaria 2025.
Sirkuit Balaton Park dinilai rider dengan zodial taurus tersebut sebagai peluang baru bagi Yamaha.
Meskipun Sirkuit Balaton Park masih menjadi misteri bagi kebanyakan pembalap, Quartararo tetap optimis dengan hati-hati.
Lewat gelaran WSBK, Quartararo meyakinkan diri bahwa trek tersebut cocok untuk M1 milik Yamaha.
Kendati belum sepenuhnya yakin, partner Alex Rins ini optimis bisa memetik capaian apik di Balaton Park,
"Saya mengikuti kejuaraan SBK dan melihat bagaimana mereka beradaptasi. Sepertinya semuanya berjalan tidak lancar, jadi ini tidak ideal untuk motor kami, tapi kita lihat saja," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Niken)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.