Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
Sorotan Kejuaraan Dunia BWF 2025: Asa Ginting Revans atas Wakil Tuan Rumah, Tebus Hasil Olimpiade
Laga perdana Kejuaraan Dunia BWF 2025 akan menjadi kesempatan bagi Anthony Sinisuka Ginting untuk menebus kegagalan di Olimpiade Paris 2024 lalu.
Setelah Olimpiade, Ginting bertemua Toma pada Hong Kong Open 2024 di babak 32 besar dan menang 9-21, 21-12, 10-21.
Namun demikian, kemenangan di Hong Kong itu kiranya belum cukup untuk menebus kegagalan di Olimpiade saat dihentikan Toma, mengingat secara prestise turnamen jauh berbeda.
Kini, di Kejuaraan Dunia BWF 2025, kesempatan Ginting untuk membalas kekalahan tahun lalu terbuka.
Perlu diketahui, ajang Olimpiade adalah level tertinggi di dunia Badminton, merupakan turnamen grade 1.
Sedangkan untuk Kejuaraan Dunia BWF juga merupakan turnamen dengan grade 1, yang mana tidak semua pemain bisa berkompetisi di turnamen ini.
Hanya pemain yang memenuhi kualifikasi yang mendapat undangan dari BWF untuk tampil di Kejuaraan Dunia.
Meski begitu, beberapa memang menilai Olimpiade dianggap masih lebih tinggi lantaran penyelenggaraannya bisa menggantikan Kejuaraan Dunia.
BWF biasanya tidak menggelar Kejuaraan Dunia ketika bersamaan dengan tahun digelarnya Olimpiade empat tahunan.
Jika melihat dari rekor pertemuan yang ada, pertemuan melawan Toma Junior Popov selalu membuat Ginting memainkan tiga set.
Itu artinya tidak mudah bagi seorang Ginting untuk melawan tunggual putra berusia 26 tahun asal Prancis ini.
Kemenangan melawan Toma di babak pertama ini sangat penting bagi Ginting karena itu bisa membuat kepercayaan dirinya meningkat di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Baca juga: Jalan Baru Indonesia Akhiri Puasa Gelar Tunggal Putra Kejuaraan Dunia BWF 2025, Ada Alwi Farhan
Sektor tunggal putra Indonesia di Kejuaraan Dunia ini akan cukup menarik mengingat ketiga pemain berada di bagan bawah.
Alwi Farhan yang menjalani debut di Kejuaraan Dunia akan menantang wakil Vietnam, Nguyen Hai Dang, dan berpotensi bertemu pemenang antara Rasmus Gemke (Denmark) dan Lin Chun-Yi (Taiwan) di babak berikutnya.
Jonatan Christie berada dalam jalur yang sama dengan Alwi Farhan. Keduanya berpeluang bertemu di babak 8 besar.
Namun untuk mewujudkan pertemuan itu, laga berat harus dijalani Alwi Farhan. Jika menembus ke babak 16 besar, ia akan bersua juara bertahan Kunlavut Vitidsarn.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.