Senin, 6 Oktober 2025

Turnamen Catur Yunior HM Hasan Cup 2025 Kembali Diadakan di Jakarta

Sepanjang hayatnya,HM Hasan mendukung kejuaraan di tanah air baik sebagai donatur maupun sponsor, termasuk membantu Utut Adianto

Tribunnews/Abdul Majid
TURNAMEN CATUR H.M HASAN - Konferensi pers Festival Catur Yunior H.M. Hasan Cup 2025 yang dilakukan oleh Iwan Hasan, Maya Hasan dan Sjafei Hasan di Kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (8/6/2025). 

Turnamen Catur Yunior H M Hasan Cup 2025 Kembali Diadakan di Jakarta

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk mengenang seabad kelahiran seorang tokoh nasional H.M Hasan yang tidak hanya dikenal sebagai pengusaha dan menteri di era Soekarno, tetapi juga seorang pecinta catur sejati, keluarga besar H.M Hasan kembali akan menghadirkan Festival Catur Yunior H M Hasan Cup 2025.

Turnamen yang akan digelar pada 23–24 Agustus 2025 di Gedung KONI DKI Jakarta, Tanah Abang, memperlombakan tiga kategori usia, yakni Kelompok Umur 10, KU 12 dan 16 tahun (open turnamen) dalam format pertandingan catur cepat (Rapid Chess) dan catur kilat (Blitz Chess).

Baca juga: Asian Zona 3.3 Chess Championship 2023 Ditutup Oleh GM Utut Adianto

Diselenggarakan bekerja sama dengan Percasi DKI Jakarta dan Hendry Jamal sebagai Direktur Turnamen, event ini menargetkan 280 pecatur muda, dengan total hadiah sebesar Rp 100 juta.

Namun, lebih dari sekadar ajang pertandingan, turnamen ini adalah perjalanan mengenang kecintaan dan komitmen yang mendalam terhadap permainan catur, yang begitu lekat dalam hidup seorang H.M. Hasan.

“Kami 5 bersaudara anak dari H.M Hasan, saya Iwan Hasan, Ibrahim Hasan, Aryanti Rosihan Yacub, Sjafei Hasan, Maya Hasan, ingin memberikan legacy melalui turnamen ini, warisan cinta ayah kami kepada catur dan bangsa,” ujar Iwan Hasan putra keempat almarhum H.M Hasan dalam konferensi pers di Kawasan Melawai, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

“Seumur hidupnya, Papi meyakini bahwa catur adalah jalan mencerdaskan bangsa, bukan hanya olahraga pikiran, tapi seni strategi, karakter, dan kebangsaan,” sambungnya Iwan Hasan.

H.M. Hasan bukan sekadar penikmat catur, dia adalah pelaku dan penggerak.

Sepanjang hayatnya, ia mendukung kejuaraan di tanah air baik sebagai donatur maupun sponsor, untuk mendorong perkembangan para pecatur muda Indonesia termasuk G.M. Utut Adianto, agar mendapat gelar Master Internasional dan Grand Master Internasional FIDE.

Dari catur, H.M. Hasan bersahabat dekat dengan tokoh-tokoh besar seperti Florencio Campomanes (Presiden FIDE), bahkan menjalin koneksi dengan  Grandmaster Bobby Fischer dan juga pecatur-pecatur kelas dunia lainnya.

Iwan Hasan juga mengenang masa kecilnya yang istimewa, saat rumah mereka menjadi “markas” para pecatur, tempat diskusi dan latihan tanpa henti.

“Pulang kerja, Papi langsung buka jas dan duduk di depan papan catur, bermain bersama para tamu yang sudah menunggunya sejak sore,” kenangnya.

“Dalam suatu kesempatan Papi bahkan sempat bermain catur cepat dengan Bobby Fischer. Dari lima kali, ia satu kali menang dan momen itu begitu dikenang dan tidak ternilai harganya. Bagi Papi, permainan catur itu bukan tentang menang atau kalah, tapi soal bagaimana catur mempertemukan manusia dari berbagai belahan dunia, dan membangun bangsa lewat logika dan ketekunan,” lanjutnya lagi.

Salah satu kisah paling membekas adalah saat H.M. Hasan turut mengorganisasi pertandingan Soviet vs Rest of The World (ROW) di London tahun 1984, pertarungan legendaris yang disebut sebagai salah satu laga catur paling epik dan monumental abad itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved