Selasa, 7 Oktober 2025

BWF World Tour

Cedera An Se-young Jadi Sorotan, Disebut Efek Kecanduan Latihan

Pebulutangkis tunggal putri Korea Selatan An Se-young menjadi sorotan setelah cedera lututnya kembali kambuh di China Open 2025.

IDA MARIE ODGAARD / RITZAU SCANPIX / AFP
AN SE-YOUNG - An Se Young dari Korea berkompetisi pada pertandingan tunggal putri putaran kedua melawan Beiwen Zhang dari AS di Kejuaraan Dunia BWF di Kopenhagen pada 24 Agustus 2023. Pebulutangkis tunggal putri Korea Selatan An Se-young menjadi sorotan setelah cedera lututnya kembali kambuh di China Open 2025. 

Mereka menyebut cedera yang kembali didapat An Se-young ini efek dari latihan berat yang terus menerus dilakukan.

"Kemenangan adalah kebiasaan, tapi cedera juga bisa jadi akibat dari kebiasaan," tulis kolumnis Yoo Byung-chul dari The Fact, seraya menyebut fenomena ini sebagai hasil dari "kecanduan latihan".

Reaksi An Se Young dari Korea usai laga final tunggal putri melawan Carolina Marin dari Spanyol (tidak terlihat) pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis BWF di Kopenhagen, Denmark, pada 27 Agustus 2023.
AN SE Y0UNG - Reaksi An Se Young dari Korea usai laga final tunggal putri melawan Carolina Marin dari Spanyol (tidak terlihat) pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis BWF di Kopenhagen, Denmark, pada 27 Agustus 2023. (MADS CLAUS RASMUSSEN / RITZAU SCANPIX / AFP)

Baca juga: Jadwal Badminton Agustus, Medali Emas Kejuaraan Dunia BWF 2025 jadi Incaran

An Se-young dikenal sebagai sosok pekerja keras yang tak pernah berhenti berlatih, bahkan di hari libur atau setelah tiba larut malam dari turnamen internasional.

"(An Se-young) kecanduan latihan. Meskipun kami memaksanya untuk istirahat, itu tidak ada gunanya," ungkap Kim Hak-kyun, mantan pelatih timnas Korea.

Pernyataan itu diamini oleh berbagai sosok di dunia bulu tangkis Korea yang menyebut latihan sebagai "kebiasaan utama" yang membawa An Se-young ke puncak dunia.

An Se-young telah meraih banyak prestasi di usia muda. Sejak debut di timnas pada usia 15 tahun berbagai gelar prestisius sudah diraih.

Ia meraih dua emas Asian Games 2023 nomor beregu dan individu, lalu jadi juara dunia 2023, hingga meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.

Semua keberhasilan itu tak diraih dengan mudah, melainkan dicapai dengan fondasi latihan secara intensif. 

Namun kini, pola latihan ekstrem yang selama ini jadi kekuatan justru menjadi tantangan baru dalam bentuk manajemen cedera jangka panjang.

Untungnya, An Se-young kini berada di bawah arahan pelatih legendaris Park Joo-bong yang dikenal mengedepankan manajemen fisik dan kesehatan sebagai prioritas utama.

Keputusan An Se-young untuk mundur dari semifinal pun dinilai lebih sebagai bentuk kedewasaan dan tanggung jawab, bukan sekadar kekhawatiran.

Media Korea menutup narasinya dengan menyebut bahwa An Se-young adalah bukti nyata dari filosofi legendaris pelatih NFL Vince Lombardi: "Menang adalah kebiasaan."

Namun dalam konteks An Se-young, menang harus diimbangi dengan kebiasaan baru: mengelola tubuh dengan cermat.

Cedera memang tak bisa dihindari dalam olahraga level tinggi. 

Tapi seperti yang ditunjukkan An Se-young, kebiasaan baik pun harus dijaga agar tidak berubah menjadi beban. 

Kini, Korea berharap lutut An Se-young bisa segera pulih—karena perjuangan sang juara belum selesai.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved