Tenis
Hasil Final Wimbledon 2025 Putri: Iga Swiatek Juara & Sah Raja di 3 Lapangan, Rekor 114 Tahun Pecah
Iga Swiatek menorehkan sejarah besar di final Wimbledon 2025 saat mengalahkan Amanda Anisimova dengan skor telak 6-0, 6-0 dalam waktu hanya 57 menit.
TRIBUNNEWS.COM - Iga Swiatek menorehkan sejarah besar di final Wimbledon 2025 saat berhadapan dengan Amanda Anisimova.
Petenis asal Polandia itu menghancurkan Amanda Anisimova dengan skor telak 6-0, 6-0 dalam waktu hanya 57 menit, Sabtu (12/7/2025) malam WIB.
Kemenangan Swiatek atas Anisimova jadi gelar Wimbledon pertamanya sekaligus Grand Slam keenam dalam kariernya.
Kemenangan dua set langsung tanpa memberi satu gim pun kepada lawan, -dikenal dengan istilah double bagel -menjadikan Swiatek memecahkan rekor fenomenal.
Seperti dihimpun dari BBC Sports, Swiatek jadi petenis pertama yang mencetak skor seperti ini di final Wimbledon sejak 1911, atau dalam kurun 114 tahun terakhir.
Terakhir kali hal ini terjadi saat Dorothea Lambert Chambers menang 6-0, 6-0 atas Dora Boothby, jauh sebelum era tenis profesional (Open Era) dimulai.
Baca juga: Jadwal Tenis Wimbledon 2025 Final Putra: Duel Ideal Carlos Alcaraz vs Jannik Sinner
Dominasi Swiatek Tak Terbendung
Laga final Wimbledon edisi kali ini mempertemukan dua petenis yang sama-sama menjalani debutnya di partai puncak.
Namun sejak awal, perbedaan kelas dan pengalaman terlihat jelas. Swiatek tampil percaya diri dan agresif, sementara Anisimova justru terlihat gugup dan tertekan.
Swiatek hanya butuh 25 menit untuk menyapu set pertama, dan tetap menjaga momentum di set kedua.
Statistik menunjukkan dominasi penuh: Anisimova melakukan 28 unforced errors, 5 double faults, dan hanya memenangi 9 poin di set pertama.
Swiatek, di sisi lain, tidak menghadapi satu pun break point, memenangi 21 dari 29 poin servis pertamanya, dan menutup pertandingan dengan efisien.
Penampilan nyaris tanpa cela ini memperpanjang rekor sempurna Swiatek di final Grand Slam: 6 kemenangan dari 6 final, hanya kehilangan satu set.
Sah Raja di 3 Lapangan
Kemenangan di Wimbledon sekaligus melengkapi koleksi gelar Grand Slam Swiatek di tiga jenis lapangan berbeda: tanah liat (French Open), keras (US dan Australian Open), dan rumput (Wimbledon).
Ia menjadi petenis wanita termuda sejak Serena Williams (2002) yang berhasil meraih Grand Slam di semua permukaan.
Swiatek, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai “Queen of Clay” karena empat gelar French Open dalam lima tahun terakhir, kini membuktikan diri sebagai pemain all-court sejati.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.