BWF World Tour
Fajar/Rian Beberkan Alasan Batasi Turnamen setelah Sudirman Cup 2025
Fajar/Rian membeberkan soal alasan mereka membatasi turnamen seusai membela tim badminton Indonesia di Sudirman Cup 2025.
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto, tampak selektif dalam memilih turnamen.
Seusai membela tim badminton Indonesia di Sudirman Cup 2025, Fajar/Rian absen di Taipei Open 2025 dan Malaysia Masters 2025.
Fajar/Rian lantas kembali meramaikan arena kompetisi di Thailand Open 2025 Super 500.
Hasilnya belum cukup bagus, Fajar/Rian hanya mampu finis sebagai semifinalis.
Mengingat sepanjang musim ini, Fajar/Rian belum berhasil meraih satu pun gelar di ajang BWF World Tour.
Eks ganda putra ranking satu dunia itu lantas membeberkan soal alasan mereka membatasi turnamen.
Baca juga: Ranking BWF Apriyani/Febi Meroket Berkat Malaysia Masters 2025, Kini OTW 100 Besar Dunia

Dikutip dari Djarum Badminton, Fajar/Rian mengambil langkah tersebut guna menjaga pikiran dan stamina.
"Memang dengan jadwal yang sangat padat setelah Piala Sudirman kami memilih untuk tidak bermain di beberapa turnamen. Jadi seminggu turnamen, seminggu persiapan di Indonesia," kata Fajar.
"Selain menjaga stamina dan fisik, pikiran juga harus dijaga. Jadi bagaimana kami bisa rehat di seminggu saat tidak pertandingan itu agar semua bisa fresh," tambahnya.
Belum membuahkan gelar di Thailand Open 2025, taji Fajar/Rian dinanti di Singapore Open 2025 yang mempunyai level Super 750.
Singapore Open 2025 berlangsung pada 27 Mei hingga 1 Juni di Singapore Indoor Stadium.
Hasil positif mewarnai langkah pertama Fajar/Rian di Singapore Open 2025, Selasa (27/5/2025).
Baca juga: Hasil Singapore Open 2025: Jafar/Felisha Susul Fajar/Rian ke 16 Besar, 2 Jagoan Eropa Kompak Ambyar
Kemenangan mereka raih, Fajar/Rian melaju ke 16 besar Singapore Open 2025 seusai melibas pasangan Malaysia, Nur Mohd Azriyn Ayub Azriyn/Tan Wee Kiong, dengan skor 21-18, 21-16,
"Alhamdulillah pertandingan pertama berjalan dengan lancar walaupun tadi beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Di sini kondisi lapangan sangat berangin dan tidak beraturan arahnya, juga shuttlecock-nya lumayan kencang jadi memang harus antisipasi dengan pergerakan lebih cepat," jelas Fajar.
"Di saat unggul lumayan jauh di gim pertama, mungkin mereka masih mencari-cari pola permainan. Tapi setelah itu mereka bisa mendekat poinnya tapi kami mencoba terus komunikasi agar tidak lengah. Kami fokus terus cari poin," sahut Rian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.