Proliga
PBVSI Perlu Menjawab Isu 'Main Sabun' di Proliga 2025, Format Final Four Layak Diupdate
Isu main sabun alias sengaja kalah untuk terhindar daritim tertentu merebak jelang grand final Proliga 2025, respons PBVSI dinanti.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Jika berkaca dari apa yang terjadi di 4 besar Proliga 2025, PBVSI rasanya perlu mengubah format babak final four.
Mereka bisa berkiblat ke Liga Voli Korea. Tidak sepenuhnya, namun bisa mengadopsi cara KOVO (federasi bola voli Korea Selatan) menentukan tim yang berhak lolos ke grand final.
Ambil contoh ialah tim peringkat pertama final four memiliki keuntungan otomatis lolos ke laga final. Sementara satu tiket tersisa akan diperebutkan oleh tim peringkat 2 dan 3 final four.
Sehingga secara dari segi hiburan dan fair play pertandingan, dapat terjaga dengan baik.
Pasalnya, dengan format final four Proliga kini, kemungkinan main mata bisa saja terjadi.
Tapi dengan sistem seperti Liga Voli Korea, setiap tim akan "dipaksa" tampil konsisten di babak final four untuk finis di posisi pertama, dengan asumsi otomatis melenggang ke final.
Sedangkan peringkat ketiga tidak kehilangan mimpi untuk menggapai laga final, dengan bertarung lagi dengan peringkat kedua untuk perebutkan satu tiket sisa.
Layak dinantikan apakah PBVSI bisa merealisasikannya? Atau justru tetap mempertahankan format lawas.
(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Wahid Fahrur Annas)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.