Proliga
Geger Megawati Menyindir, Dugaan Main Sabun Terjadi di Laga Popsivo Polwan vs Pertamina Enduro
Megawati berikan sindiran main sabun pada laga final four Proliga 2025 antara Pertamina Enduro vs Popsivo Polwan yang buat Petrokimia gagal ke final.
Tidak berhenti sampai di situ, netizen Tanah Air juga menyerbu unggahan media sosial Petrokimia, tim Megawati di Proliga 2025.
Dalam sebuah postingan yang menampilkan foto pelatih Jeff Jiang Jie bersama Hana Davyskiba, banyak komentar positif yang dialamatkan kepada Petrokimia.
Tapi juga tak sedikit yang mengritik Megawati, di mana meminta untuk tidak menyalahkan tim lain atas kegagalan Petrokimia ke partai grand final.
Pelajaran untuk PBVSI
Terlepas dari itu, PBVSI sebagai federasi bola voli Indonesia mengambil pelajaran dari insiden ini.
PBVSI rasanya perlu mengubah format babak final four.
Mereka bisa berkiblat ke Liga Voli Korea. Tidak sepenuhnya, namun bisa mengadopsi cara KOVO (federasi bola voli Korea Selatan) menentukan tim yang berhak lolos ke grand final.
Ambil contoh ialah tim peringkat pertama final four memiliki keuntungan otomatis lolos ke laga final. Sementara satu tiket tersisa akan diperebutkan oleh tim peringkat 2 dan 3 final four.
Sehingga secara dari segi hiburan dan fair play pertandingan, dapat terjaga dengan baik.
Pasalnya, dengan format final four Proliga kini, kemungkinan main mata bisa saja terjadi.
Tapi dengan sistem seperti Liga Voli Korea, setiap tim akan "dipaksa" tampil konsisten di babak final four untuk finis di posisi pertama, dengan asumsi otomatis melenggang ke final.
Sedangkan peringkat ketiga tidak kehilangan mimpi untuk menggapai laga final, dengan bertarung lagi dengan peringkat kedua untuk perebutkan satu tiket sisa.
Layak dinantikan apakah PBVSI bisa merealisasikannya? Atau justru tetap mempertahankan format lawas.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.