Voli
Kontroversi Draft Asia Quarter Liga Voli Korea 2025/2026, Pevoli Filipina Disanksi Larangan Bermain
KOVO jatuhkan sanksi terhadap satu pemain Filipina yang menarik diri dari pendaftarkan Asia Quarter, dilarang bermain di Liga Voli Korea 3 tahun.
TRIBUNNEWS.COM - Draft Asia Quarter KOVO untuk Liga Voli Korea 2025/2026 mendadak tercipta kontroversi. Federasi bola voli Korea Selatan (KOVO) bahkan mengeluarkan sanksi!
KOVO telah merilis daftar 144 nama pevoli asing Asia yang malamar untuk berkompetisi di Liga Voli Korea musim depan,
Indonesia mengirim 10 wakil dengan rincian 9 putra dan sisanya dari sektor putri yang diwakili Yolla Yuliana.
Nantinya pevoli akan dikerucutkan menjadi 40, dan kembali disaring untuk dipilih oleh tim-tim Liga Voli Korea pada 11 April mendatang.
Sekadar informasi, proses seleksi draft Asia Quarter V-League tidak seperti musim sebelumnya, yang mewajibkan para pevoli untuk melakoni pertandingan uji coba.

Untuk musim depan, para pevoli cukup mengirimkan video pertandingan mereka untuk direview, sebelum disebar ke tim-tim Liga Voli Korea.
Lantas apa yang menjadi kontroversi?
Dalam laporan media lokal, Volleytrails, ada salah satu pevoli Filipina yang mendaftar di Asia Quarter Liga Voli Korea, dipaksa untuk menarik diri tanpa alasan yang jelas.
Padahal seperti yang disebutkan awal, pemilihan pemain tidak dilakukan melalui pertandingan uji coba, melainkan review video laga dari sang atlet.
"Menurut sumber yang dapat dipercaya, salah satu dari empat pemain Filipina yang terdaftar untuk KOVO telah dipaksa mengundurkan diri dari draft oleh tim lain (liga lokal)," terang Volleytrails menjelaskan.
"Itu tidak adil bagi pemain tersebut, terutama karena hal itu tidak akan memengaruhi liga tempat dia bermain saat ini. Ditambah lagi, dengan uji coba dan draft KOVO yang diadakan secara online, seharusnya tidak ada konflik besar," terang media Filipina itu,
Baca juga: Hari Ini Momen Pas Megawati Beraksi, Red Sparks Bisa Naik ke Posisi 2 Klasemen Liga Voli Korea
Tidak berhenti sampai di situ. KOVO yang memandang langkah tersebut sebagai tindakan kontroversi, membuat keputusan berani.
KOVO memberikan sanksi berupa blacklist sang pemain tidak bisa berkompetisi di Liga Voli Korea selama tiga tahun ke depan.
"Sang pemain terpaksa mengundurkan diri dari draft Asia Quarter KOVO. Sebagai sanksinya, dia (pemain Filipina) menghadapi sanksi larangan bermain di Liga Voli Korea selama tiga tahun ke depan," penjelasan Volleytrails.
"Ini menjadi kerugian bagi sang pemain, karena dia menarik beberapa tim (Korea) untuk dikontrak musim depan."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.