MotoGP 2023 Dimulai Akhir Pekan Ini, Ducati Balas Sindiran Aprilia soal Hentikan Dominasi Bagnaia Cs

"Saya menghargai pendapat orang lain. Namun yang saya ingin tanyakan, apakah ada aturan yang memaksa sebuah tim untuk mengakhiri kontrak lebih cepat untuk berpindah ke pabrikan lain dengan biaya yang lebih besar," buka Ciabatti, dikutip dari laman Speedweek.

Apa yang disampaikan Ciabatti memang dinilai masuk akal. Sejauh ini, banyak tim satelit yang mengeluhkan uang 'sewa' motor jauh lebih mahal ketika bersinergi dengan pabrikan Jepang.

Namun yang paling ditekankan ialah apakah motor tersebut mampu kompetitif di atas lintasan atau sebaliknya.

"Saya mengerti maksud Rivola (petinggi Aprilia). Di sisi lain, saya yakin jika pabrikan lain memiliki motor yang sekompetitif Ducati dan menawarkannya dengan harga yang masuk akal, maka salah satu tim kami dapat memilih pabrikan lain," sambung Direktur balap Ducati.

Secara terang-terangan, dia menantang Aprilia untuk mampu bersaing dengan Ducati dalam segi pengembangan kuda besi.

"Jika 8 pembalap terlalu banyak bagi kami, mungkinkah akan berkurang? Apakag mungkin Apriliia bisa menarik satu tim dari kami dan memiliki tiga tim? saya rasa mereka enggak akan mampu," terangnya.

Aprilia memang memiliki proyek yang menakjubkan dengan RC-16 yang mampu perlahan bersaing dengan Desmosedici. Namun jika merujuk komposisi pembalap yang dimiliki, sulit rasanya untuk Aprilia bersaing konsisten melawan konvoi Francesco Bagnaia cs.

(Tribunnews.com/Giri)