Bulutangkis
5 Hal yang Jadi Biang Keladi Keributan di Bulutangkis Inggris Jelang Olimpiade Tokyo 2020
Penyebab keributan sektor bulutangkis Inggris di Olimpiade Tokyo akhirnya terjawab. Setidaknya ada lima hal yang menyebabkan itu terjadi.
Pasalnya, dalam dua pertemuan terakhir dengan Ellis/Langridge, Lane/Vendy selalu bisa memenangkan pertandingan.
Pada September 2019, laga antarkedua pasang pebulutangkis berakhir dengan straight game untuk Lane/Vendy.
Lantas pada gelaran Wolrd Tour Finals, Januari 2021 lalu, Lane/Vendy kembali menang dengan straight game atas Ellis/Langridge.
3. Prestasi 2 Tahun Terakhir
Pasangan Marcus Ellis/Chris Langridge lebih unggul dalam penilaian ini.
Ganda putra senior ini konsisten meraih gelar juara dari tahun 2016 hingga 2020 lalu.
Meski, gelar juara yang diraih tak selalu datang dari ajang yang memiliki tingkat kesulitan tinggi.
Namun tetap saja, raihan itu lebih mentereng dari sang rival senegara yang hanya meraih prestasi di Orleans Masters 2021 lalu.
4. Performa saat Melawan Pemain dengan Ranking Lebih Tinggi
Mengutip dari Badminton Planet, poin nomor empat ini sejatinya lebih menguntungkan pasangan Marcus Ellis/Chris Langridge.
Prestasi yang mereka bukukan dari tahun 2016 hingga 2020 lalu seakan sudah menjawab poin keempat dari kriteria yang dikeluarkan Badminton England.
Namun, Lane/Vendy nampaknya lebih diuntungkan dalam penilaian ini dibanding sang senior.
Baca juga: Kisruh Bulutangkis Inggris di Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Sorotan Media Kenamaan Dunia
5.Potensi Jangka Panjang (setelah Tokyo 2020)
Tak perlu repot-repot untuk mencari siapa yang lebih unggul di kriteria ini.
Marcus Ellis/Chris Langridge sudah berusia lebih dari 30 tahun.
Keduanya bisa dibilang tinggal menikmati hasil jerih payah mereka sewaktu membentk kemampuan.
Sedangkan Ben Lane/Sean Vendy memiliki cerita yang berbeda.
Dengan usia di bawah 26 tahun, Lane/Vendy masih bisa menggali dan meningkatkan potensi mereka di masa depan.
Berita terkait Bulutangkis lainnya
(Tribunnews.com/Guruh)