MotoGP
Stoner: Mau Kalahkan Marc Marquez? Lakukan Hal Ini Lalu Dia Bakal Bikin Blunder Sendiri
Terlebih lagi, Marc Marquez dikenal sebagai pebalap yang kerap mengalami blunder dan kerap berujung crash.
Di sisi lain, Lorenzo tahu siapapun pembalap yang ingin mengalahkan Marquez harus berusaha ekstra keras.
"Selain Marquez, tidak ada pembalap lain yang menjadi juara pada musim perdana mereka atau meraih enam titel juara dunia pada tujuh tahun," kata Lorenzo lagi.
"Marquez punya bakat alam luar biasa, ambisius, dan tidak takut jatuh. Namun, layaknya atlet lain, mereka punya kelemahan."
"Kejuaraan ini bukan cuma soal pebalap, tetapi juga soal motornya," ujar pebalap berjuluk Por Fuera itu memungkasi.

Perbedaan Mencolok Marquez-Rossi
Terdapat perbedaan mencolok antara Valentino Rossi dan Marc Marquez perihal cara mereka menjalani karier di MotoGP.
Marc Marquez dan Valentino Rossi kerap menjadi buah bibir akibat rivalitas mereka di MotoGP.
Perolehan gelar juara menjadi alasan kenapa Marc Marquez dan Valentino Rossi sering dibanding-bandingkan.
Marc Marquez mengoleksi 8 titel juara dunia, sedangkan Valentino Rossi mengumpulkan 9 gelar ketika menjadi penguasa MotoGP pada era 2000-an.
Baca: Sekarang Jarang Menang Balapan, Valentino Rossi Mengaku Justru Lebih Puas
Selain gelar juara, perbedaan cara mengarungi karier di MotoGP menjadi alasan Marquez dan Rossi menjadi bahan omongan.
Perbedaan mencolok tersebut adalah Rossi lebih mudah 'baper' (bawa perasaan, red) daripada Marquez.
Hal ini terlihat ketika Rossi memutuskan pindah dari Honda ke Yamaha pada 2004.
Pada waktu itu, pembalap berjuluk The Doctor sudah mencetak tiga gelar juara dari kelas utama (2 MotoGP dan 1 500cc).
Keputusan Rossi pindah ke Yamaha dikarenakan anggapan pihak yang meremehkan kemampuannya.
Sebelum Rossi datang, Honda sudah menjadi penguasa berkat dominasi Mick Doohan dan tambahan satu gelar dari Alex Criville.