Sukses di Bola, Giliran Piala Presiden Gebrak Basket
Untuk membangun dan memajukan olahraga bola basket maka dibutuhkan ekosistem kondusif semua pihak.
"Kita mulai terobosan baru. Dan nanti akan ada kejutan," ungkap Cahyadi, sambil mengatakan bahwa pertandingan ini mencatakan hadiah terbesar sepanjang turnamen dan kompetisi basket di Indonesia.
"Untuk juara pertama Rp 150 juta. Kedua, 100 juta. Ketiga, 75 juta dan keempat 50 juta," sambungnya, sambil juga mengatakan bahwa pertandingan ini diikuti oleh klub Amartha Hangtuah, Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja, Louvre Surabaya, NSH Jakarta, Pacific Surabaya, Pelita Jaya Basketball, Prawira Bandung, Satria Muda Pertamina Jakarta dan Satya Wacana Salatiga.
Dalam turnamen ini peserta menjadi tiga grup dengan menggunakan sistem round robbin.
Artinya hanya akan satu tim dari setiap grup yang berhak lolos ke babak empat besar, plus satu runner-up terbaik.
Ketua Umum PB Perbasi Danny Kosasih sangat bangga dengan perheletan ini. Ia merasa kagum dan terkesan. Lebih-lebih dengan sosok Ketua SC Maruarar Sirait.
"Beliau ini hebat. Kontrol benar. Juga sangat perpeksionis. Kami yakin ini merupakan langkah untuk terus memajukan bolabasket," kata Danny Kosasih.
Bagi Danny, penyelenggaraan Piala Presiden seakan menjadi bukti keterlibatan semua pihak dalam meningkatkan kualitas dan mutu olahraga bola basket di Indonesia.
Arki, salah satu pemain basket nasional dari klub Satria Muda Pertamina mengatakan bahwa turnamen ini menjadi inspirasi. Lebih-lebih acara pembukaan dan penutupan disiarkan di televisi.
"Ini akan momotivasi anak-anak SMA untuk menjadi pemain bolabasket," ungkap Arki.
Hal sama disampaikan Abraham Wenas. Menurut Wenas, yang merupakan pemain nasional dari klub Hang Tuah, pertandingan yang hanya melibatkan pemain lokal ini membangun local pride.
"Semoga dengan pertandingan ini ada perubahan luar biasa yang menunjukkan kemajuan?" demikian Wenas.