Senin, 6 Oktober 2025

Triputra Yusni Prawiro: Eqina Harus Terus Maju

Triputra Yusni Prawiro langsung terbang ke Pulau Dewata

Editor: Toni Bramantoro
ist
Rider-rider Pegasus disertai Bibit Sucipto saat menikmati liburan di Bali 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hanya berselang beberapa jam setelah rampungnya perhelatan akbar Equestrian Indonesia (EQINA) melalui AEK Memorial III, Triputra Yusni Prawiro langsung 'terbang' ke Pulau Dewata.

Namun, liburan ke Bali ini bukan sekadar hadiah untuk pencapaian prestasi 'rider-rider' Pegasus Stable pada gelaran AEK Memorial III tersebut.

"Ini sudah lama direncanakan, anak-anak memang perlu penyegaran setelah sekian lama berlatih, berlatih, dan berlatih terus," demikian
dikemukakan pemilik dari klub berkuda equestrian yang berdomisili desa Kinasih, Kabupaten Bogor, Jabar, itu. Triputra Yusni Prawiro dengan disertai Bibit Sucipto, salah satu pembina utamanya di Pegasus, dan 'rider-rider' terbaik mereka, yang sebagian adalah putra-putranya sendiri, berlibur di Bali hingga pekan terakhir Desember.

"Alhamdulillah, banyak orang mengatakan 'event' AEK Memorial III terselenggara dengan baik. Itu yang lebih utama. Kalau kemudian
dikatakan atlet-atlet Pegasus sebagai tuan rumah juga sukses itu bonus saja," ujar Triputra Yusni Prawiro.

Pegasus Stable memiliki catatan penting dalam perkembangan EQINA.

Rangkaian program kegiatan EQINA 2013 berawal dan berakhir di Pegasus. Pada 1-3 Februari 2013, EQINA menggelar 'training-camp' bagi puluhan 'rider' dari berbagai klub anggotanya di sini.

'Training-camp' dengan melibatkan instruktur equestrian global ini sekaligus menjadi sarana pembekalan bagi para rider' sebelum mereka terjun menghadapi berbagai kompetisi.

Kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antar-atlet, pemilik kuda, stable, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, tak terkecuali kalangan dunia usaha atau sponsor.

Setelah itu kemudian dilakukan kegiatan serupa dengan wujud pelatihan bersama, termasuk yang diadakan di Anantya Riding Club (ARC) Gunung Putri, Bogor, mendahului perhelatan AEK Memorial II di Pulomas.

Pelatihan bersama terbukti menjadi sarana yang ampuh dalam upaya peningkatan kemampuan tehnik dan memupuk ketahanan mental atlet. Para 'rider' yang mengikuti pelatihan bersama di ARC dengan penanganan langsung oleh Nico Pelelalu dan James Momongan selaku instruktur memperoleh kemajuan yang signifikan pada penampilannya di AEK II tersebut.

Triputra Yusni Prawiro menjelaskan, 'training-camp' atau pun pelatihan bersama seyogyanya memang berupa pelatihan fisik, teknik,
mental, dan penyeragaman peraturan pertandingan.

"Saya sangat setuju jika 'training camp' atau pelatihan bersama itu kedepannya perlu ditingkatkan lagi. Intinya, EQINA harus terus maju. Karena itu upaya-upaya konstruktif harus terus dilakukan," terang Triputra Yusni Prawiro.

Pemilik Pegasus Stable ini juga setuju jika untuk 2014 kiranya bisa lebih diupayakan didatangkan 'instruktur tamu' dari mancanegara, yang
tujuan utamanya tentu untuk lebih 'mempersatukan' penunggang dan tunggangannya, yaitu atlet dan kudanya.

"Memperbanyak 'coaching-clinic' juga penting dalam upaya untuk mempercepat penyamaan visi antara atlet dan kudanya," paparnya.

Triputra Yusni Prawiro seperti kembali ingin mengingatkan bahwa equestrian adalah disiplin berkuda yang memiliki keunikan luar biasa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved